Magetan — Net88.co — Tak habis-habisnya, kini dunia pendidikan digegerkan kembali oleh tersebarnya video asusila yang diduga melibatkan pelajar SMP.
Dari informasi yang diterima awak media, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak 2 bulan lalu, namun baru mencuat sekarang. Diketahui video yang beredar tak hanya satu melainkan ada beberapa, yang didalamnya berisi adegan syur yang diduga diperankan seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Yusak Suprayitno, selaku orang tua asuh dari korban menyampaikan, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut saat menerima laporan dari sejumlah saudara.
Dikatakannya, pasca peristiwa beredarnya video syur yang melibatkan anak asuhnya, ia berupaya untuk tetap memberikan pendidikan pada anak tersebut dengan memindahkannya ke sekolah lain. Pasalnya, korban mulai terganggu secara psikis karena video tersebut telah beredar dilingkungan sekolah.
“Itu memang video anak pungut saya, tapi untuk menjaga psikisnya pasca kejadian itu saya pindahkan anaknya ke sekolah lain,” ungkapnya.
Yusak menjelaskan kronologi kejadian tersebut bermula saat korban berkenalan dengan seseorang melalui media sosial WhatsApp dengan “DO”.
Saat ada kedekatan antara keduanya, “DO” meminta korban untuk mengirimkan video tidak senonoh. Selanjutnya video tersebut diberikan pada “DN” yang notabenenya merupakan kakak kelas korban. Mereka berdua melakukan pengancaman, jika tidak memberikan sejumlah barang yang diminta maka video akan disebar.
“Jadi keduanya antara “DN” sama “DO” ini sepertinya saling kenal jadi mereka sama-sama melakukan pengancaman ke korban, katanya “Kalau tidak nurut, saya sudah tahu sekolahnya, pulangnya jam berapa, alamat rumahnya mana” (Dengan bernada ancaman) maka akan didatangi,” terangnya.
“Jadi “DO” ini orang luar yang sudah dewasa usianya sekitar 20an, tapi kalo “DN” ini kakak kelasnya korban dan sekolah di sekolahan yang sama,”ujarnya.
Yusak membeberkan, setelah keduanya mendapat video dari korban, mereka sama-sama melakukan ancaman jika tidak dibelikan minuman keras dan sepeda motor maka video itu akan disebar ke teman-teman satu sekolah.
“Kalau tidak diberikan apa maunya “DN” maka video akan disebar ke lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Namun faktanya saat ini video asusila tersebut telah beredar ke lingkungan sekolah bahkan keluar sekolah sehingga telah menjadi konsumsi publik.
Yusak mengungkapkan, para guru dari sekolah tersebut telah mengetahui polemik tersebarnya video syur yang melibatkan siswinya, namun hingga saat ini tidak ada tindakan apapun.
“Sampai saat ini pelaku penyebar tidak ditindak oleh pihak sekolah, bahkan juga tidak ada upaya untuk menyelesaikan, padahal jelas-jelas perbuatan “DN” ini telah merusak masa depan anak asuh saya,” tutupnya. (Vha)