NEWS  

Kerjasama Pendidikan dan Budaya, UNUJA Probolinggo Gelar MoU dengan Beijing Foreign Studies University

Probolinggo, NET88.CO – Sebagai langkah konkrit dalam membangun kerjasama dan memperkuat prospek akademik serta internasionalisasi. Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo kembali selenggarakan Kunjungan Kerja ke Beijing Foreign Studies University (BFSU).

Pasalnya kegiatan ini merupakan langkah lanjutan setelah kunjungan BFSU ke UNUJA pada Desember 2023 lalu, yang bertujuan untuk mempererat hubungan kerjasama antara kedua institusi pendidikan ini. Selasa (23/07)

Keterangan yang dihimpun informan media net88 bahwa Kegiatan yang bertajuk “Benchmarking ke Beijing Foreign Studies University” ini berlangsung di ruang meeting BFSU yang terletak di Xisanhuan Beilu, Beijing, China. Delegasi UNUJA dipimpin langsung oleh Rektor, KH. Abd. Hamid Wahid, didampingi oleh Wakil Rektor I, M. Noer Fadli Hidayat, serta sejumlah staf pengajar dan administrasi Kampus yang terletak di Pesantren Nurul Jadid itu.

Giat pertemuan ini dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi di pihak BFSU, termasuk Li Shujing, Executive Director of Education Centre, Wang Shasha, Head of Industry-Education Integration Department, Cong Rifang, Head of International Cooperation Department, Tang Shiqing, dan Wang Xinyuan, Manager of International Cooperation Department, serta Yang Piao, Editor of Chinese Language and Culture Publishing Division.

BACA JUGA :
Gegara Besi Grill, Dua Warga Surabaya Diamankan

Menurut Rektor UNUJA, KH. Abd. Hamid Wahid, dalam isi sambutannya menyampaikan pentingnya kerjasama ini bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. “RRC adalah negara yang sangat penting bagi perkembangan pendidikan saat ini. Kami dari kalangan kampus berkepentingan untuk mengkonkritkan hubungan kerja sama ini menjadi lebih produktif”. terangnya

Di ketahui yayasan kami, ada banyak level maupun jenjang pendidikan, mulai dari PIAUD sampai perguruan tinggi. Kami juga memiliki banyak siswa yang belajar di Tiongkok, dan sudah lulus sekitar kurang lebih 400 orang. Kami juga berencana sertifikasi bahasa Mandarin untuk mahasiswa Nurul Jadid yang kiranya dapat bekerja di perusahaan-perusahaan China,” ungkap KH. Abd. Hamid Wahid.

Sedangkan Wakil Rektor I UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, juga menambahkan bahwa UNUJA telah memasukkan kurikulum bahasa Mandarin di Fakultas Kesehatan dan berencana membuka program S1 Kajian Bahasa dan Budaya Tiongkok. Karena itu, ke depan, kami berencana untuk merumuskan kerja sama dalam hal dukungan pelatihan dosen, jelasnya.

BACA JUGA :
Sempat Tertunda, Jamda IV Kwarda Babel Akhirnya Dibuka

Li Shujing, Executive Director of Education Centre BFSU, menyambut baik kunjungan rombongan UNUJA. “Terima kasih telah membawa banyak rombongan ke kampus kami. Di kampus ini juga ada materi pengajaran bahasa Indonesia dan Malaysia, demikian pula mahasiswa-mahasiswanya juga banyak berasal dari Asia Tenggara. Waktu saya ke Nurul Jadid, saya melihat SMA Anda juga mengajarkan bahasa Mandarin, tentu ini bisa ditindaklanjuti oleh kita,” Pungkasnya

Disamping hal diatas Yuan Dayong, Vice Director of Education Centre, menekankan pentingnya hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. “Kami sudah mengkaji negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di kampus kami juga banyak mahasiswa asal Indonesia. Mahasiswa yang belajar di kampus kami itu beragam, bisa pendidikan, kebudayaan, dll termasuk dari murid Anda jika tertarik. Bahasa Asing adalah pengajaran utama, yakni bahasa Indonesia,” Ujarnya

BACA JUGA :
RSUD Grati Siap Terima Kritikan Untuk Peningkatan Komitmen Layanan Kesehatan Pada Masyarakat

Lebih lanjut Yang Piao, Editor of Chinese Language and Culture Publishing Division BFSU, menambahkan bahwa BFSU siap menyediakan publikasi bahan ajar berbahasa Mandarin serta pelatihan bahasa Mandarin kepada guru atau dosen dari UNUJA. “Kami Sangat senang bisa bertemu dan dapat menindaklanjuti kerja sama ini, khususnya dalam pengembangan bahasa Mandarin,” .

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 100 menit ini diakhiri dengan pemberian beberapa perangkat bahan ajar guru dan siswa dari pihak BFSU kepada rombongan UNUJA. Pihak UNUJA juga berencana untuk mengurus hak cipta buku-buku ini untuk keperluan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris.

Selanjutnya acara ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNUJA dan BFSU, menandai dimulainya era baru kerjasama strategis dalam bidang pendidikan dan budaya antara kedua institusi ini.

Sumber : Zubaidi/Ibad

Penulis
Sdk

vvvv