NEWS  

Dapat Ancaman dari Kapolres Magetan saat Halal Bihalal PSHT, Ketua Korlap Zakaria : “Itu Tidak Pantas Dilakukan Seorang Pimpinan Penegak Hukum”

Oplus_131072

Magetan || Net88.co || Sikap arogan yang ditunjukkan oleh Aparat Penegak Hukum pada sebuah acara Halal Bihalal dan Temu Kangen Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kabupaten Magetan pada Minggu kemarin, (26/05/2024), tengah mengundang polemik.

Pasalnya, adanya acara yang dihadiri kurang lebih sebanyak 7000 anggota PSHT serta sejumlah jajaran Forkopimda Magetan tersebut berimbas pada perbuatan tidak menyenangkan yang diduga dilakukan oleh pimpinan tertinggi di Polres Magetan.

Ketua Korlap PSHT Magetan Zakaria, saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon WhatsApp mengaku mendapat perlakukan arogan dari Kapolres Magetan berupa perkataan kasar dan tidak pantas serta bernada ancaman.

“Ya tentunya saya sangat menyayangkan mbak, bagaimana tidak jajaran pimpinan penegak hukum yang seharusnya mengayomi malah bersikap arogan dan melontarkan kata-kata kasar pada saya “Bajingan”, ungkapnya. Senin, (27/05/2024).

BACA JUGA :
Solidaritas dengan Eksistensi Tinggi BARA NUSA BONDOWOSO bersama Korcam Barnus.

“Tak sampai disitu beliaunya ini, pak Kapolres juga memberikan peringatan pada saya dengan nada ancaman “Kalau macam-macam, akan saya buat tidak nyaman berada di Magetan,” terangnya.

“Saksinya banyak kok mbak, saya tidak sendiri, ada pak Manto dan Mas Ipong yang mendampingi saya waktu itu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zakaria membeberkan kronologi terjadinya arogansi dari Kapolres Magetan berawal saat pukul 13.00 wib hiburan musik dangdut yang mengiringi acara Halal Bihalal PSHT belum usai. Padahal dari perijinan awal acara tersebut akan berakhir pukul 15.00 wib, namun tidak disetujui oleh pihak kepolisian, kemudian dimajukan hanya sampai pukul 13.00 wib.

BACA JUGA :
PROJO menilai perlu adanya reshuffle kabinet untuk mengamankan Pemerintahan Jokowi sampai 2024

“Yang saya tangkap faktor pertama pemicu masalah itu karena ada hiburan musik dangdutnya yang katanya tidak boleh, faktor kedua katanya karena yang datang banyak,” tambahnya.

“Kalau bicara perijinan itu awalnya dikasih ijin sampai jam 15.00 wib, akhirnya malah terus dipotong jadi jam 13.00 wib, nah dijam 13.00 ini kita penutupan dengan satu lagu, jadi kira-kira selesai jam 13.10 wib, jadi tidak ada kelebihan,” pungkasnya.

Zakaria mengatakan bahwa tindakan Kapolres Magetan tersebut dinilai janggal dan terkesan aneh, pasalnya dari awal pembukaan acara hingga selesai berlangsung dengan aman dan kondusif, bahkan sampai pulang ke rumah masing-masingpun Zakaria memastikan tidak terjadi keributan yang mengganggu jalannya Kamtibmas dilingkup Polres Magetan.

BACA JUGA :
Kunjungi Kangayan Fighter Team Sukses Jalin Sinergitas dengan TNI-Polri dan Kades

“Dari awal acara hingga selesai dan sampai pulang kerumah masing-masing itu tidak ada keributan, karena kita kan juga melakukan kroscek sampai malam hari, gak ada apa-apa,” jelas Zakaria.

Disinggung terkait dengan tindakan lanjutan yang akan dilakukan oleh pihak PSHT, Zakaria akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan para anggota untuk menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil untuk menyikapi sikap arogan yang dilakukan oleh Kapolres Magetan pada dirinya.

“Kita akan musyawarahkan dulu, langkah-langkah apa saja yang akan kita tempuh untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” tutupnya.

Dengan adanya polemik tersebut, awak media mencoba untuk melakukan konfirmasi pada Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo melalui sambungan pesan WhatsApp namun belum mendapatkan respon. (Vha)

vvvv