Tak Kunjung Realisasi, Proyek JUT Dinas TPHPKP Magetan Dipertanyakan

Magetan – Net88 – Pembangunan secara merata yang bermuara pada kesejahteraan masih menjadi mimpi besar bagi masyarakat diwilayah pinggiran Kabupaten Magetan.

Sungguh ironis, saat Bupati Suprawoto sedang gencar-gencarnya meningkatkan pembangunan diwilayah jantung kota, justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di Desa Cileng ini.

Masyarakat Desa Cileng Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Jawa Timur, pertanyakan turunnya proyek Jalan Usaha Tani (JUT) dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan TPHPKP yang belum terealisasi hingga saat ini. Padahal menurut pemerintah desa setempat, bantuan proyek JUT tersebut telah di ajukan sejak tahun 2018 yang lalu.

BACA JUGA :
Gerak Cepat Polres Bangkalan Berhasil Amankan Dua Pelaku Carok yang Tewaskan 4 Orang

Sudah ada beberapa tahun yang lalu, dan juga ada survei, saat itu juga belum turun. Sementara masyarakat berkali-kali menanyakan kepada pihak Desa maupun Gapoktan terkait dengan proyek tersebut,” kata Sukadi sebagai Ketua Kelompok Tani Dukuh Jurang Banteng Desa Cileng.

Lebih lanjut ia mengatakan sebelumnya warga di desanya telah membuka jalan baru yang didanai secara swadaya. Bahkan Warga sudah menyampaikan permasalahan ini kepada pemerintah terkait, namun belum ada solusi yang diberikan.

“Sebenarnya Jalan Usaha Tani yang diharapkan tersebut bisa menyambung pembangunan dan pembukaan jalan baru yang di danai dari swadaya masyarakat,” imbuhnya.

BACA JUGA :
Swadaya Masyarakat Dengan Gotong Royong Perbaiki Jalam KH. Abd Wahab

Untuk diketahui, jalan sepanjang 2,5 kilometer yang juga menjadi jalan alternatif antara Dusun Jurang Banteng Ke Dusun Kritik tersebut menurut beberapa warga yang di temui disinyalir sangat mempermudah akses pengangkutan hasil pertanian warga dari puluhan hektar lahan yang ada.

Dari informasi yang digali awak media dari beberapa warga setempat mengatakan sebelum adanya pembukaan jalan dengan menggunakan alat berat, dulunya jalan yang di lewati merupakan jalan setapak yang licin dan bahaya karena Medan yang terjal dan curam. Lokasinya berada disebelah jalan yang sudah dibuka dengan pengerjaan swadaya masyarakat.

BACA JUGA :
Dinilai Lambat dan Tidak Tegas, Kebijakan Baru Bupati Magetan Terkait Polemik Perumdam Kembali Menimbulkan Reaksi Keras dari Aktivis

“Jalan ini dibuka dengan alat berat dulunya melewati jalan ini sangat susah, harus melewati sebelum tutup mata, ya harus membantu petani, dan lebih baik untuk mempermudah akses para petani. Jika jalan ini ratakan, syukur-syukur bisa dicor, itu yang diharapkan warga sini,” kata Sarbi salah satu warga desa setempat.

Hingga berita ini di turunkan, belum ada konfirmasi dari dinas terkait tentang adanya keluhan masyarakat tersebut. (Vha)