Magetan|| Net88.co || Untuk membangun kebiasaan baru masyarakat agar lebih menerapkan pola hidup sehat, Kepala Desa Bulu menggelar kegiatan Car Free Day desa (CFD) ditingkat lingkungan RW desa setempat. CFD tingkat RW ini pertama kali digagas oleh Dedy Firmansyah dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi sosial masyarakat di Desa Bulu.
Berlokasi di RW 3 Desa Bulu, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Car Free Day tersebut merupakan yang pertama kali digelar hari ini. Minggu pagi, (30/07/2023).
Dari pantauan awak media dilokasi sejak pukul 06.00 wib pagi ratusan warga dari lingkungan setempat telah berkumpul memadati jalan lingkungan RW 3 untuk mengikuti serangkaian kegiatan CFD ini, dimulai dari senam pagi hingga makan bersama olahan dari tanaman toga hasil budidaya warga di 5 RT Desa Bulu.
Ketua TP PKK Desa Bulu Sovia Dewi Umaya mengatakan CFD yang dimulai pukul 06.00-09.00 wib tersebut dapat dimanfaatkan warga setempat untuk berkegiatan mengisi waktu liburnya untuk berolahraga sekaligus mempererat tali kerukunan dan persaudaraan antar warga dilingkungan.
“Ini Car Free Day tingkat RW yakni RW 3 Desa Bulu yang digagas oleh Kepala Desa Bulu pak Dedy Firmansyah,” katanya.
“Kita mencoba mengadakan CFD meskipun tingkat RW supaya masyarakat bisa hidup sehat dengan senam bersama kemudian setelah senam bersama kita akan makan minum bersama dari hasil olahan toga dari 5 RT, yakni RT 1, 2, 3, 4, 5 Desa Bulu, jadi disetiap RT itu kita punya taman toga ,” terangnya.
Masyarakat juga akan di edukasi untuk menciptakan berbagai olahan pangan dan minuman berbahan dasar dari tanaman sejuta manfaat toga, yang diharapkan kedepan dapat menggeliatkan sektor ekonomi kreatif di Desa Bulu.
Lebih lanjutnya ia menyampaikan jika event CFD akan dilaksanakan secara rutin setiap satu bulan sekali. Tentunya dengan tema dan kemasan serta tajuk baru di setiap pelaksanaannya.
“Ini diadakan untuk menerapkan budaya Germas, jadi Germas itu sudah diwajibkan oleh Bupati Magetan untuk diaplikasikan disetiap desa,” ungkapnya.
Sepanjang acara, masyarakat tampak sangat antusias beraktivitas. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya warga yang hadir dan mengikuti beragam bentuk kegiatan. Mulai dari senam pagi, sampai menikmati berbagai kuliner hasil olahan toga yang ikut meramaikan suasana CFD.
Diakhir wawancara Sovia menjelaskan bahwa kegiatan ini juga digelar dalam rangka menerapkan budaya Germas di lingkungan desa sesuai dengan instruksi Bupati Magetan. Bahkan di Kabupaten Magetan sendiri telah ada aturan yang menaungi yakni Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Magetan Nomor 60 Tahun 2021 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Magetan.
“Germas di Kabupaten Magetan ada perbupnya juga jadi kita berusaha untuk menerapkan Germas di Desa Bulu,” imbuhnya.
Disisi lain tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.
Bermacam cara dilakukan untuk mensukseskan germas tersebut salah satunya ialah seperti yang dilakukan oleh warga Desa bulyu saat ini dengan rutin melakukan aktivitas fisik yaitu berolahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat dari olahan tanaman toga serta menjaga kebersihan lingkungan dengan aktif melakukan kerja bakti dilingkungan.
Untuk itu Desa Bulu patut dijadikan sebagai percontohan desa yang aktif mengkampanyekan pola hidup sehat, sehingga diharapkan kedepan dapat menekan angka penyakit menular yang disebabkan pola hidup yang buruk.
Selain itu CFD ini juga diharapkan dapat membangun dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor UMKM karena kedepan pihaknya juga akan membuka stand tempat untuk para pedagang jajanan tradisional untuk berjualan di CFD tersebut. Selain berpotensi meningkatkan geliat ekonomi warga juga sebagai sarana promosi produk unggalan lokal Desa Bulu.
“Harapan kedepannya ini bisa menjadi kegiatan rutin jadi bisa dilaksanakan sebulan sekali, jadi setiap bulan sekali UMKM bisa masuk kemudian kegiatan Germas juga bisa diaplikasikan,” tutupnya. (Vha)