Tulungagung, NET88.CO – Terhitung sejak bulan Juli kemarin para petani jeruk khususnya di wilayah desa punjul dan sekitarnya telah mulai memasuki masa panen. Masa panen ini akan terjadi selama kurun waktu beberapa bulan dan puncaknya akan terjadi pada bulan september ini.
Dari berbagai macam varian Komoditi jeruk yang saat ini ada, petani didesa punjul memilih untuk membudidayakan varietas jeruk siyem, jeruk siyem madu, dan jeruk Pontianak.
Untuk jeruk varietas Santang madu, maupun varietas trigas kurang diminati petani karena udaranya yang kurang dingin sehingga hasil panennya tidak sesuai dengan harapan.
Beberapa kendala yang seringkali dijumpai oleh petani jeruk varietas Santang madu dan varietas trigas yang dibudidayakan di sekitar desa punjul adalah buah jeruk mengalami pecah pada saat pertumbuhan maupun tingkat kerontokannya yang tinggi.
Banyaknya jumlah petani yang beralih dari komoditi padi menjadi komoditi jeruk serta tingginya jumlah stock jeruk di pasar akibat setoran dari kota lain berakibat pada turunnya harga pasar jeruk di kota Tulungagung.
Untuk saat ini jeruk yang beredar dipasaran Tulungagung banyak yang berasal dari kota malang dengan varietas andalannya Santang madu dan trigas serta dari Banyuwangi dan Jember dengan varietas Siem, Pontianak dll.
Seiring dengan visi serta misi NASDEM untuk selalu siap hadir ditengah-tengah masyarakat, Barisan Relawan Panhis mencoba membantu petani dalam sektor penjualan dengan jalan mencarikan pembeli baik yang sifatnya pengepul maupun end user dari seluruh wilayah Jawa Timur.
Saat ini kan mulai masuk panen raya mas, petani mengalami kesulitan terutama pada saat proses selling, kan kasihan… Saya inget pesannya koh panhis, koh Hongsem dan Mas gandi sebisanya kita itu bisa membantu masyarakat dengan ikhlas agar hidup kita lebih berarti. “redaksi menirukan tutur Mas Saiful Huda selalu ketua barisan Relawan.
Untuk saat ini komoditi jeruk dari petani desa punjul mulai dipasarkan di Tulungagung sendiri baik secara online maupun offline, di Trenggalek bahkan sudah mulai dipasarkan ke lidah kulon Surabaya. Alhamdulillah mas, petani sangat terbantu dengan adanya barisan Relawan Panhis, ini dengan demikian kita tidak kesulitan lagi dalam hal penjualan. Kata pak Soleh salah satu petani yang diwawancarai redaksi dikebun jeruknya.
Penulis : Red