Berita  

Efek Beredarnya Flyer “Coming Soon” Mencuri Perhatian Masyarakat Sampang

Sampang, NET88.CO – Beredarnya Flyer “Coming Soon SAMPANG BERDAULAT” di sejumlah WhatsApp Group (WAG) dan pesan berantai mencuri perhatian sebagian elemen masyarakat di Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur. Khususnya bagi kalangan Eksponen Perantau yang sedang Mudik Lebaran Idul Adha 1444 H/2023 M, Jumat (30/06/2023).

Bertempat di salah satu Rumah Makan yang ada di Kecamatan Camplong kamis sore 29/6, Silarurahmi santai yang diinisiasi oleh Aktivis LSM SP2M dan dikemas dengan sesi Diskusi itu di hadiri belasan Perantau dari Gresik, Pasuruan, Situbondo, Jember, Malang, Cepu, Semarang, Yogyakarta dan Palembang.

Ir Saikhu mengaku sebagai Pengusaha Retail di Situbondo namun hingga kini masih aktif dan tercatat sebagai Pengurus LSM Study Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (SP2M) Sampang.

Menurutnya silaturahmi yang di kemas dengan diskusi ini bagai “Obrolan di Warung Kopi” karena tidak memunculkan rekomendasi apapun sesuai dengan kapasitas person maupun bentuk kegiatan.

“Namun minimal masih ada semangat para Perantau yang sedang Mudik ini merasa cinta, peduli dan masih ikut memiliki Daerah yang dipijak,” ujar Ir Saikhu yang didapuk sebagai Moderator dalam sesi Diskusi “Sampang Berdaulat” ditilik dari Aspek Politik.

BACA JUGA :
Mou KUA PPAS 2023 Di Tunda, Ketua DPRD Herman Suhadi Sampaikan Ini

Ach Ramadhan M.Si warga di Kelurahan Banyuanyar yang sedang merantau di Cepu mengungkapkan diakui atau tidak belakangan ini secara politis Kabupaten Sampang masih belum “Berdaulat” sebab terasa kental sekali dengan adanya intervensi kekuatan non Struktural yang bermain di Pusat
“Walaupun di Perantauan saya tetap memantau kondisi Kabupaten Sampang dari Medsos maupun Pemberitaan, termasuk juga saat Mudik sering berdiskusi dengan teman teman Mahasiswa,” ungkap Ach Ramadhan M.Si.

Menurutnya intervensi itu di duga bisa saja karena rivalilitas Politik, rivalitas Bisnis dan bisa juga rivalitas ke Tokohan.

Masih menurut Ach Ramadhan M.Si, jadi kepentingan dari Intervensi itu lebih kepada Person bukan untuk kepentingan masyarakat Madura khususnya Sampang, karena Tokoh manapun yang pernah besar di tanah Kelahirannya tidak ada yang tidak menginginkan Daerahnya maju.

Perantau yang ada di Jember Aris Sulistio menilai sama yakni hari ini Sampang Masih belum Berdaulat secara Politis, namun Ia berpendapat agak berbeda dengan yang disampaikan Ach Ramadhan M.Si.

BACA JUGA :
Mengenal Sosok Ibnu Content Creator Asal Jakarta

Menurutnya kemungkinan adanya Intervensi Kekuatan itu tidak hanya sekedar dampak Rivalitas, tetapi disebabkan karena lemahnya koordinasi, kebuntuan komunikasi, arogansi, kebijakan yang dilakukan maupun kekakuan sikap sehingga menjadi pemicu makin menjauhkan dirinya dari sebagian masyarakat.

Dengan kondisi tersebut menyebabkan sebagian masyarakat itu menyuarakan aspirasinya kepada pihak pihak yang mempunyai kekuatan secara politis karena selama ini merasa termarginalkan.

Moeksin Hasbiyanto Perantau asal Palembang menyatakan Kedaulatan secara Politis harus terbangun dan tercipta dengan kondusif, pasalnya Kedaulatan Politis ini penting dan menjadi induk dari Kedaulatan lainnya.

“Jika Kedaulatan Politisnya rapuh maka akan berdampak terhadap Kedaulatan lain seperti Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan maupun Kedaulatan Strategis lainnya,” tandas Moeksin Hasbiyanto.

Ia berharap ada Kekuatan penyeimbang untuk dapat mencairkan sìtuasi kebuntuan antara Penguasa dan pihak pihak yang selama ini dianggap berada di luar Sistem kekuasaan.

BACA JUGA :
Klub RAHO Sponsori Penelitian Gelembung Nano untuk Parkinsonism

Sebelum di akhiri oleh Ir Saikhu, M Islahi ST Aktivis LSM SP2M yang sedang merantau di Gresik berharap agar pihak pihak yang berkonflik supaya menahan diri dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menentukan kedaulatannya.

“Ayo bersama sama memberikan pembelajaran positif kepada masyarakat Sampang,” ucapnya.

Dijelaskan Edukasi Politik kepada masyarakat itu penting demi terciptanya Dinamisasi serta mewujudkan kualitas berdemokrasi.

Ditambahkan jika ingin berkuasa dan menarik simpati masyarakat besarkan piranti kendaraan Politiknya di Sampang dengan meyakinkan konstituennya.

Sebab secara esensi Kedaulatan tertinggi untuk mengatur Daerahnya sendiri ada ditangan masyarakat Sampang dan mungkin itu yang dimaksud dengan Sampang Berdaulat.

Pendapat dari M Islahi ST menjadi pamungkas di sesi Diskusi yang di tutup oleh Ir Saikhu

Sebelumnya beredar Flyer “Coming Soon SAMPANG BERDAULAT”, Flyer yang dibumbui dengan narasi “Kami Putra Putri Asli Sampang, Masih bisa mengatur Sampang tanpa ada campur tangan pihak lain” itu beredar di sejumlah WAG dan pesan berantai melalui WhatsApp. (Fit)