Situbondo, NET88.CO – Ramainya wacana Hak angket yang akan digelar pasca pelaksanaan Pilpres menimbulkan polemik di masyarakat.
Sebelumnya di Kabupaten Bondowoso, mengatasnamakan Aliansi Pecinta Demokrasi (APD) Tapal Kuda yang di release oleh beberapa media online dengan tegas menolak hak angket dan memberikan dukungan penuh kepada kinerja penyelenggara pemilu.
Kali ini, penolakan serupa juga terjadi di Kabupaten Situbondo. Bang Juned selaku koordinator APD Tapal Kuda menggandeng berbagai elemen masyarakat Situbondo dan mengatasnamakan Aliansi Situbondo Cinta Demokrasi (ASCD) juga menolak wacana Hak angket tersebut.
Mereka menilai, gugatan hak angket yang menuding adanya kecurangan pemilu merupakan suatu bentuk sikap tidak menghargai kinerja KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024.
Senada juga disampaikan oleh Djaenur Ridho sebagai salah satu tokoh politik di Situbondo yang didaulat sebagai Pembina Aliansi Situbondo Cinta Demokrasi (ASCD), “Kami memberi apresiasi kinerja KPU atas kinerjanya selama Pemilu ini dan kami mengutuk pihak-pihak yang tidak menghargai kerja KPU. KPU sudah susah payah, masih tidak dihargai,”
Masyarakat harus percaya dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPU atas hasil Pemilu 2024.
“Masyarakat harus cerdas jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab,”
Lebih lanjut Djaenur menyampaikan, “Dalam rekapitulasi Kecamatan di Situbondo, saya langsung menghadiri rekapitulasi di sebanyak 17 kecamatan. Dan berdasarkan hasil monitoring tersebut, tidak ada satupun saksi baik dari pihak Paslon 01, 02 dan 03 yang melakukan protes,”
“Secara logika yang dipusat seharusnya mengakomodir masukan atau keinginan dari bawah. La wong ini saksi di bawah khususnya tingkat Kecamatan di Situbondo tidak ada yang melakukan protes kenapa kok yang diatas yang Protes. Saksi TPS Diam Saksi Kecamatan Diam! Kok Di luar Protes,” ujarnya sembari tersenyum.
Djaenur juga menyampaikan terima kasih kepada KPUD Situbondo yang telah Melaksanakan Pemilu Dengan Luber dan Jurdil.
Mengakhiri sesi wawancara Djaenur menitipkan satu pesan moral, “Wong Kalah Ora Gelem Ngaku Kalah Malah Kakean Polah, Ksatria Harus Siap Menang Siap Kalah.”
Penulis : Fa’is