Beredar Video Polisi Cekik Warga, Ketua PAPEDA Pastikan Tidak Ada Pertengkaran di Lokasi

Sampang,NET88.CO – Beredarnya video oknum polisi cekik seorang di depan ATM BCA Jalan KH. Wahid Hasyim Gunung Sekar Kecamatan/Kabupaten Sampang kian memanas.

Pasalnya, adanya pemberitaan tersebut dari pihak kepolisian Sampang melalui Humas Polres Sampang IPDA Dodi kepada awak media menjelaskan,” Oknum anggota polisi yang berinisial WY hanyalah melerai SB dang si Juru Parkir (Jukir) yang pada waktu itu sedang cekcok. Akibat melerai yang dilakukan WY maka dianggap itu berita tandingan untuk mencari pembenaran”.

IPDA Dody Setiawan yang merupakan Kasi Humas Polres Pamekasan menerangkan terhadap media kalau kejadian tersebut bermula dari seorang warga inisial SB 36 tahun bersama istrinya tengah pergi ke ATM BCA untuk melakukan penarikan uang tunai, lalu SB memarkirkan sepeda motornya di tempat parkir kendaraan roda 4, kemudian Jukir yang berinisial SD menegur pada SB letak parkirnya bukan di tempat R4, lalu SB beralasan dirinya hanya sebentar memarkirkan sepedanya,” Urainya.

BACA JUGA :  Walikota Surabaya Sahkan “FPK Surabaya” & Resmikan “Rumah Bhineka”

Tak berselang lama kemudian, datang kendaraan Roda 4 yang akan parkir di tempat tersebut,oleh si tukang Jukir menegur lagi pada SB bahwa tempat di parkir akan ditempati nasabah BCA berkendaraan roda 4 agas cepat untuk di pindah sepeda motornya, ungkap Kasi Humas Polres Sampang.

SB merasa tak terima lantaran di tegur lagi oleh Jukir akhirnya SB yang sekaligus nasabah BCA beradu mulut atau cekcok dengan Jukir BCA.

Disaat cekcok antara SB dengan SD kebetulan di TKP ada anggota Polisi yang kebetulan ingin menarik uang tunai di BCA.

Melihat antara SB cekcok dengan SD anggota Polisi WY tak mau tinggal diam dan mencoba untuk meleraikan antara keduanya, berharap dalam peleraian itu WY (anggota polisi) SB berhasil diamankan, bebernya Ipda Dody.

BACA JUGA :  Irwan Suharmi Desak Pemda Simeulue, Pacu Persiapan Gelaran MTQ ACEH ke XXXVI

” Niat WY yang merupakan anggota polisi hanya ingin melerai percekcokan keduanya, namun SB tidak mau dilerai dan akhirnya oleh anggota tersebut diamankan (di rangkul) jadi kejadian itu anggota polisi hanyalah melerai adu mulut antara nasabah BCA dengan tukang parkir, jadi apa yang telah di beritakan di medsos bahwa WY yang di bilang mabuk itu hoaks, karena anggota polisi tidak sedang mabuk” Tegas Ipda Dody.

Terpisah, di katakan oleh Ketua Pemuda Peduli Desa (PAPEDA) Badrus Sholeh Ruddin. SH, menambahkan,” Saya
melihat dalam kasus oknum polisi cekik warga ini sepertinya ada kebohongan yang amat serius, dalam rilisan berita salah satu media online mengatakan oknum polisi (WY) hanya melerai orang berkelahi atau cekcok, terapi setelah kami turun ke lokasi saya tanya kepada yang bersangkutan dan kepada saksi mereka menjelaskan tidak ada pertengkaran”, ujarnya.

BACA JUGA :  "Pahlawanku, Teladanku" Tema Upacara Hari Pahlawan di Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan

Masih kata Badrus,mengungkapkan bahwa Indonesia ini merupakan negeri Hukum dan bukanlah negeri cekik mas, yang dimana seluruh kegiatan kehidupan bernegara di ikat oleh aturan perundangan undangan yang berlaku, kalau dianggap warga dimaksud melanggar semestinya diamankan dibawa ke Polres dan tidak dengan tindakan mencekik begitu.

” Melihat kejadian itu,saya pribadi merasa kasihan dan prihatin terhadap warga yang di cekik, pasalnya saat itu SB bersama dengan istri dan anaknya yang masih bayi mereka mengalami kekerasan psikilogi,” Tandasnya.

Atas kejadian ini patut kita duga bahwasanya oknum Polisi Arogan sudah melanggar kode etik PERKAPOLRI NO 14 TH 2011 junto 2 & 3. Dengan ini saya harap Bid Propam Polres objektif untuk segera melakukan penyelidikan anggotanya yang brutal sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di tengah-tengah masyarakat,Tegasnya Badrus.( fit/ndri)

vvvv