Alami Trauma, Siswa Korban Bullying Oknum Guru SMP Negeri 1 Maospati Tidak Masuk Sekolah

Oplus_0

Magetan — Net88.co — Peristiwa aksi perundungan yang menimpa seorang siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Maospati diduga dilakukan oleh oknum guru setempat masih terus berlanjut.

Pasalnya, adanya kejadian ini berimbas terhadap mental dan psikis siswa sehingga korban enggan untuk masuk sekolah. Jum’at, (18/07/2025).

Saat awak media menggali informasi ke kediaman siswa tersebut, ibu korban membenarkan anaknya tidak mau masuk sekolah dikarenakan malu jika menjadi bahan ejekan teman-temannya maupun guru.

“Memang anak saya hari ini tidak mau masuk sekolah, katanya malu dan takut diejek temannya maupun guru,” ungkap Yuli pada awak media.

BACA JUGA :
Imbas Festival Reog di Maospati, Warga Keluhkan Jalan Umum Ditutup dan Diharuskan Bayar Karcis Parkir

Lebih lanjutnya, Yuli mengungkapkan, dirinya tidak ingin memberikan statement lebih banyak lagi, karena masih menunggu suaminya yang pulang dari luar kota.

“Untuk bagaimana-bagaimananya nanti menunggu suami saya pulang dari luar kota saja mas, soalnya masih ada pekerjaan,” imbuhnya.

Dilain tempat, saat secara kebetulan awak media bertemu dengan ayah korban dalam acara giat desa, Fendy Sutrisno mengungkapkan, pasca mengalami perlakuan tidak menyenangkan oleh oknum guru anaknya mengalami trauma bahkan enggan kembali ke sekolah.

“Pasca kejadian itu anaknya enggan kembali ke sekolah, itu sudah jelas dia mengalami trauma secara psikis, takut kalau jadi bahan ejekan dan cemoohan,” ungkapnya.

BACA JUGA :
Tingkatkan Kemampuan Baris berbaris, Anggota Kodim 0826 Latih PBB Warga Binaan Lapas Pamekasan

Pasca mencuatnya permasalahan tersebut, Fendy mengaku telah dihubungi oleh pihak SMP Negeri 1 Maospati dan meminta untuk melakukan mediasi. Namun pihaknya mengatakan untuk saat ini masih ada pekerjaan diluar kota yang belum bisa ditinggalkan.

“Sebenarnya setelah kejadian pembullyan itu saya sempat menghubungi Kepala Sekolah via telepon, tapi kata beliau masih ada kesibukan, setelah viral di media baru pihak sekolah intens menghubungi saya untuk meminta bertemu, tapi saat ini saya masih ada pekerjaan diluar kota yang tidak bisa ditinggalkan, hari ini kebetulan pulang sebentar karena ada kegiatan di desa,” terangnya.

BACA JUGA :
Mahfud MD Turun Gunung : Ungkap Sekretaris DPD JARITANGAN Jatim

Untuk diketahui, perundungan yang dialami oleh korban A ini terjadi 2 hari lalu saat dirinya dipanggil ke ruang BK (Bimbingan Konseling) karena telat masuk sekolah dikarenakan ada insiden kecelakaan dijalan.

Saat berada diruang BK seorang guru setempat diduga melakukan aksi bullying pada A dengan menyebut ibu korban sebagai LC.

Akhirnya A mengadukan hal ini pada orang tuanya dan pihak keluarga merasa tidak terima dengan tindakan oknum guru tersebut serta berencana membawa permasalahan ini ke jalur hukum. (Vha)