Magetan — Net88.co — Beredarnya adegan video tak senonoh yang di perankan oleh salah satu pelajar SMP di Magetan, kini terus berlanjut. Pasalnya, dalam hal ini pihak-pihak terkait dianggap tidak serius dalam menyelesaikan permasalahan hingga korban yang dirugikan merasa diabaikan.
Tentu hal ini menambah dampak panjang rentetan permasalahan pendidikan yang saat ini tengah menjadi sorotan. Sebab kasus seperti ini terus terjadi di satuan pendidikan baik tingkat SMP maupun SMA.
Sedangkan polemik seperti ini dibiarkan berlarut-larut dan menguap begitu saja tanpa adanya tindakan tegas berupa penjatuhan sanksi agar memberikan efek jera terhadap pelaku yang dengan sengaja menyebar video tak senonoh dengan dalih terdapat unsur kepentingan di dalamnya.
Untuk itu, dalam hal ini awak media melakukan konfirmasi pada pihak sekolah, yang dimana korban maupun pelaku pernah bersekolah di satuan pendidikan yang sama.
Wakil Kepala Sekolah salah satu SMP di Magetan tersebut mengakui, bahwa yang bersangkutan pernah menjadi siswinya, namun saat ini sudah keluar.
“Memang benar, yang bersangkutan pernah bersekolah disini, tapi saat ini sudah keluar karena dipindahkan ke sekolah lain oleh orang tuanya,” kata beliau pada awak media beberapa waktu lalu.
Ia juga menjelaskan, pihak sekolah awalnya tidak mengetahui perihal penyebaran video syur yang melibatkan siswinya tersebut, baru mengetahui setelah mendapat informasi dari para guru.
“Kami malah taunya paling akhir, saya dikirimi video itu oleh guru, karena beberapa siswa juga dikirimi, namun awal pertama kali yang menyebar siapa sampai saat ini kami pihak sekolah belum tahu,” imbuhnya.
Beliau menyampaikan, pasca dirinya mendapat informasi terkait polemik menghebohkan tersebut, pihak sekolah telah mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan dengan mengumpulkan seluruh siswa dan siswinya. Kemudian seluruh handphone diperiksa, lalu file video tersebut dihapus untuk menekan agar tidak tersebar lebih luas.
“Setelah dapat informasi itu, pihak sekolah mengumpulkan seluruh siswa dan siswi, hp dikumpulkan lalu diperiksa satu persatu, kemudian kami hapus file video itu supaya tidak tersebar lebih luas,” ungkapnya.
Setelah disinggung terkait kronologi terjadinya penyebaran video di lingkungan sekolah, pihaknya mengaku belum tahu menahu dengan identitas pelaku penyebar video. Padahal, sesuai dengan keterangan orang tua wali dari korban, pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut yang saat ini duduk di kelas 9 dan telah lulus di tahun ini.
“Terkait bagaimana penyebarannya hingga sampai ke lingkungan sekolah malah kami belum tahu, yang jelas pihak sekolah juga telah berupaya semaksimal mungkin agar video tersebut tidak menyebar semakin meluas,” pungkasnya.
Diketahui, polemik penyebaran video syur tersebut saat ini terus berlanjut, bahkan sudah sampai ke jalur hukum. Dari informasi yang awak media terima, hingga saat ini belum ada upaya dari pihak-pihak terkait untuk mempertemukan dan memediasi antara korban dan pelaku. Sehingga kasus ini kian panjang tanpa ada penyelesaian yang jelas dan konkrit.
Untuk diketahui, sebelumnya dari keterangan orang tua wali pihak korban, peristiwa menyebarnya video syur yang melibatkan anak angkatnya tersebut, menyeret nama ND yang diduga berperan sebagai penyebar video.
ND merupakan salah satu pelajar SMP di Magetan kelas 9 yang saat ini baru lulus. Diketahui terduga pelaku merupakan kakak kelas korban. Selain video yang tersebar ND juga diduga melakukan pemerasan pada korban dengan meminta sejumlah barang berharga serta miras. Apabila tidak dipenuhi, maka pelaku mengancam akan menyebarkan video korban ke teman-teman satu sekolah. (Vha)