NET88, Bondowoso – Sore hingga malam penulis penasaran dengan kesibukan pasar malam yang sering penulis lewati sehingga ingin mengetahui seperti apa situasi pasar malam yang ada di tengah kota bondowoso yang dikatakan super sibuk dengan bisnis yang luar biasa bagaikan Pasar Sayur Malam Toa Payoh Singapura.
Pasar Sayur Malam Jalan Teuku Umar Depan Pasar Induk Bondowoso setiap pukul 15.00 sore hingga pukul 21.00 mirip dengan Pasar Sayur Malam Toa Payoh Singapura, saat penulis menelusuri sepanjang jalan Teuku Umar tampak dimana berjejer mobil pickup penuh sayur dan para penjual sayur grobak motor roda tiga menjajakan sayur segar langsung dari Petani baik berbentuk produk dari peti kayu , plastik dan karung maupun kotak kardus yang berserakan di seberang jalan sepanjang jalan Teuku Umar.
Penulis memperhatikan keberadaan pasar grosir sayuran malam sama dengan pasar sayur di Toa Payoh Singapura yang telah berfungsi sebagai sumber sayuran murah untuk rumah tangga dan tempat makan selama ini.
Pasar sayur malam jalan teuku umar hampir menjadi sebagai pasar sentral penjualan komoditi pertanian di Kota Bondowoso, mulai ramai pada malam hari karena pedagang dan petani dagang mulai berdatangan pada sore hingga malam hari dengan membawa berbagai komoditi hasil pertanian dengan membawa kendaraan mobil bak terbuka dan tertutup
Mungkin dugaan penulis karena harganya jauh lebih murah jika dibanding belanja pada saat pagi hari, karena dari petaninya langsung dan Belanja Pada Malam Hari Harga Lebih Murah, Barang Lebih Lengkap dan Segar, oleh sebab itu para pedagang di pasar justru ambil di sini kemudian dijual lagi pada pagi hari dan dibeli masyarakat.
Penulis mencoba menanyakan ke salah satu penjual sayur terkait mulainya penjualan dan transaksi, dijawabnya bahwa semua penjual sayur berkumpul mulai pukul 3 sore hingga pukul antara 9 – 10 malam rata – rata dalam seminggu dan pasar ini beroperasi di sepanjang jalan Teuku Umar dari ujung perempatan hingga bundaran pasar induk menuju arah pasar buah depan Polres Bondowoso
Sempat menanyakan langsung, jam berapa buka tutupnya pasar sayur ini, “ Sekitar pukul 3 sore berkumpul semua mas disepanjang jalan ini mas, hingga antara jam 9 sampai jam 10 malam buyar pasare mas”, ungkap salah satu penjual sayur.
Terkait pembeli, salah satu pedagang mengatakan. “Rata-rata pembeli pedagang dari pasar lain dan penjual sayur keliling yang sudah jadi langganan tetap mas”. Sempat penulis juga menanyakan ke salah satu pembeli mengapa beli komoditi pertanian sayur di pasar saat malam hari ,” “Ya saya lebih suka kalau belanja banyak di pasar ini karena harganya lebih murah, barang komplit dan segar-segar dan waktu berbelanja bisa lebih lama apalagi tidak jauh dari rumah,”kata pembeli yang ternyata berdomisili dekat dengan pasar sayur tersebut.
Penulis menggambarkan pasar tersebut sebagai tempat distribusi informal di mana vendor beroperasi tanpa membayar sewa, penutupannya akan berdampak minimal pada rantai pasokan makanan lokal karena skala dan operasinya yang “KECIL DAN TERBATAS”.
Dan menjadi tempat bisnis yang super sibuk serta sempurna untuk masyarakat dan pedagang kecil dari sumber Petani Sayur langsung seperti Sayuran, Bawang Daun, Kubis, Kentang, Baik itu sayur-sayuran, buah-buahan, jagung, singkong, maupun cabai, tomat dan lainnya dan lain lain.
Bahkan menurut penulis Pasar Sayur Malam Jalan Teuku Umar Depan Pasar Induk Bondowoso tampak keren karena mirip dengan pasar sayur di Toa Payoh Singapura atau Flea Market di Zurich, Switzerland bahkan hampir mirip dengan Cours Saleya yang merupakan pasar tradisional diseberang jalan yang terkenal di Nice, Promenade yang berada di barat daya Perancis, tepatnya di Vieux dimana Cours Saleya banyak dijual bermacam-macam makanan,buah-buahan,aneka sayuran mentah, hingga bumbu dapur juga aneka tanaman bunga namun lebih tertata rapi, ya bedalah kalau di eropa hanya saja kalau boleh penulis berpendapat seandaunya Pemerintah sedikit memberikan perhatian lebih, maka pasar sayur malam di bondowoso ini apalagi di tengah kota bisa jadi mirip dengan pasar tradisional Nice, Promenade, Prancis dan bahkan bisa mirip dengan Street Market San Lorenzo di Florence, Italia yang di sepanjang jalannya terdapat kios-kios pedagang kaki lima yang menjual makanan lokal, seperti wine, biscotti, keju, salami, sayur mayur, buah lokal, pizza, spaghetti., akan makin keren kan, jadi makin Seru Blusukan
Hal inilah yang penulis berinisiatif untuk mengungkap sisi lain yang hampir jarang terungkap dimana dari Sisi Lain, Jalan Teuku Umar Bondowoso yang Super Sibuk mirip Pasar Sayur Malam Toa Payoh Singapura dimana dapat penulis sebut The Business Street Vegetable Market Bondowoso.
Penulis : Mochafie