NEWS  

Proyek Dana Desa Sal Irigasi Jalan Desa Sumber Salam Kecamatan Tenggarang Diduga “Menjadi Ajang Mark Up”

Bondowoso, NET88.CO.ID – Lanjutan dari edisi sebelumnya tertanggal 28/07/2022 “Miris” pembangunan Sal Irigasi jalan Desa Sumber Salam Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso Tahun Anggaran 2022 “diduga menjadi Ajang Mark Up”.

Kepala Desa Sumber Salam Muhammad Holis saat di konfirmasi di balai desa Sumber Salam pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2022 jam 12.30 menyampaikan kepada awak media NET88.

“Sehubungan dengan pemberitaan media NET88 kalau bisa koordinasi saja mas, dan masalah bener atau papan informasi kami baru saja menerima kiriman pesanan papan informasi besok pagi akan dipasang” Jelasnya.

BACA JUGA :
Tom H is Ready To Take a Break After Spider-Man 3

“Terkait masalah batu piring yg digunakan kepala desa mengakui kalau daya rekat atau kait nya kurang dan malah ke bahan campuran sirtunya lebih banyak habisnya dan besok saya akan menggantinya memakai batu pecah kali ucapnya, sedangkan masalah semen Kepala Desa Sumber Salam mengakuinya kalau pembangunannya memakai semen Singa Merah”.Tambahnya.

Dari hasil konfirmasi dengan Kepala Desa ( Mohammad Holis ) yang kami rekam dan kami simpan di android.

Dilihat dari fisik yang diduga tidak sesuai juklak dan juknis tim investigasi media NET88 melakukan investigasi tahap kedua pada hari Rabo tanggal 3 Agustus 2022 masih juga ditemukan lagi bahan bahan yang digunakan dalam pembangunan proyek Sal Irigasi jalan seperti batu ( batu piring) yg digunakan serta semen( semen Singa Merah ) dan mesin pengolah campuran ( semen dan pasir ).

BACA JUGA :
Peduli, Kapolres Simeulue Sambangi dan Serahkan Bantuan Kepada Warga Kurang Mampu

Seperti yang disampaikan Ketua DPC LSM Bara Nusa kepada media ini, “Menjadi pertanyaan tentunya harga dari semen Singa Merah lebih kurang = Rp. 33.000 harga per Sak dengan berat 40 kg. Kalau di hitung dengan panjang volume pekerjaan 185 meter ( vol panjangnya ) dikalikan dengan Tinggi fisik 0,6 meter, maka secara kasatnya kalau dihitung ada indikasi “Mark up” harga belanja barang. Karena dengan volume tersebut kurang lebihnya semen yang dibutuhkan adalah 200 sak semen, belum lagi masalah galian pondasi serta dugaan Mark up belanja batu serta mesin molen” Jelasnya.

BACA JUGA :
Simeulue Peringkat ke-6, KNPI Simeulue Apresiasi Hasil MTQ Tingkat Provinsi Aceh di Bener Meriah

Kita liat saja nanti karena dari hasil temuan tim investigasi akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Bondowoso dan pihak pihak terkait, karena angaran yang digunakan adalah uang Rakyat dan pemerintah dalam hal ini mengucurkan anggaran untuk pembangunan Desa melalui Dana Desa semata mata demi kemakmuran masyarakat. bersambung. (Zain)

vvvv