Berita  

Presma UTU dan Rakyat Simeulue Minta Dirut Copot GM PLN UID Aceh

SIMEULUE, NET88.CO – Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Teuku Umar (UTU), Wahyu Nurdin alias Wahyu dan sebagian Rakyat Simeulue meminta kepada Kementerian ESDM agar merekomendasi kepada Direktur Utama (Dirut) PT. PLN mencopot GM PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh.

Pasalnya, kata Wahyu kepada media di Simeulue Sabtu (15/4) pemadam listrik di Simeulue semakin hari semakin menjadi-jadi dan keadaan itu sudah membuat puluhan ribu masyarakat Simeulue yang sebagian sedang tertekan ekonomi dan menjalankan ibadah puasa menjadi resah.

Alasan kinerja PLN di Simeulue yang tidak kunjung baik bahkan semakin buruk, dimana pemadaman listrik untuk pelanggan terus berlanjut maka katanya General Manejer (GM) PLN UID Aceh harus memikul resiko tanggung jawab itu, dievaluasi atau dicopot.

Zulfadli Abidin seorang tokoh muda masyarakat Kecamatan Teupah Tengah, Simeulue, kepada Wartawan di Simeulue ditempat terpisah sehari sebelumnya mengatakan rakyat Simeulue selama ini sudah sangat toleransi dengan alasan alasan PT. PLN namun sekarang mereka sudah tak percaya.

Dia sendiri menganggap pemadaman listrik di Simeulue yang terus berlanjut karena kelemahan manegerial PLN di tingkat Provinsi, Maneger Area dan tingkat Simeulue yang kurang kwalitas dan kapasitas sehingga tidak bisa menyelesaikan masalah dan tidak mampu memberikan pelayanan prima seperti selogan perusahaan milik negara itu.

“Jawaban PLN untuk rakyat Simeulue ini sudah ngeles. Maaf kalau tidak boleh di bilang pembodohan. Ini kerusakan kerusakan yang terjadi bukan sesuatu yang tidak bisa di atasi dan atau diprediksi sebelumnya. Ini bukan karena alam,” pungkas Zulfadil Abidin

Adapun keresahan akibat sering padamnya listrik di Simeulue dalam bulan Ramadhan ini menurut Alis Anizar membuat puluhan ribu masyarakat setiap hari dan malamnya terpaksa melakukan buka puasa dan sahur dalam gelap secara bergilir juga shalat tarwih dan ibadah lainnya dalam kelam.

“Seharusnya masalah PLN di Simeulue sudah selesai dari dulu, sekarang negara sudah merdeka. Tapi kok sepertinya di Simeulue ini belum merdeka,” tulis Ketua PABPDSI Simeulue, Alis Anizar kepada wartawan. Sabtu (15/4).

Sementara itu sebelumnya sejumlah elit Parpol PDI-P, Golkar dan beberapa Partai di Simeulue mengaku heran dengan lemahnya kinerja PLN di Simeulue.

Menurut mereka satu waktu kepada wartawan buruknya pelayanan PT. PLN sebagai salah satu perusahaan BUMN bisa berdampak politis kepada Pimpinan Negara seakan tidak peduli masyarakat Simeulue, karena sudah sekian tahun merdeka tapi masih ada rakyat yang kesusahan soal listrik.

Sebagai catatan sejumlah anggota dan bahkan pimpinan DRRK Simeulue Sunardi Sihombing dan Irwan Suharmi sudah pernah pada awal Ramadhan meminta melalui sejumlah media agar PLN profesional menjalankan perusahaan memberikan layanan yang baik untuk masyarakat Simeulue.

Pj. Bupati Simeulue Ahmadliyah juga sudah memanggil PLN Simeulue terkait seringnya pemadaman listrik secara bergilir ke masyarakat dan kemudian menghimbau untuk segera di atasi.

Sebelum bulan Puasa Ketua Fraksi Golkar DPR Aceh, Ali Basrah yang berkunjung ke Simeulue dan Tarmizi dari Fraksi Partai Aceh sudah menyorot soal kinerja PLN di Simeulue.

“Kenyataan di lapangan seperti abai, kondisi pelayanan PLN untuk kita di Simeulue saat ini bukan semakin baik tapi semakin runyam, cocoknya boss boss PLN di Aceh ini dipecat pak Jokowi biar jerah dan takut penganti ke depannya,” celoteh seorang emak emak Simeulue terekam wartawan Sabtu (15/4).

Manejer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (PJSL) Unit Induk Distribusi (UID) PT.PLN UID Aceh, Ridhwan Saputra, SE yang dikonfirmasi Wartawan di Simeulue via telpon, Sabtu (1 5/4) mengatakan PLN UID Aceh sudah mengganti Maneger Area PLN Meulaboh yang membawahi PLN Simeulue .

“Baru tiga hari lalu Maneger Area PLN sudah kita ganti, yang baru sore ini akan naik kapal ke Simeulue dan stay di sana memonitor langsung,” jelas Ridhwan Saputra.

Ditanya apakah pencopotan atau pergantian Maneger Area PLN Meoulaboh terkait dengan buruknya pelayanan PLN di Simeulue atau memang penyegaran organisasi, tidak menjawab spesifik.

Lebih lanjut ditanya tentang permintaan masyarakat dan mahasiswa Simeulue agar jabatan GM PLN UID Aceh di evaluasi atau di copot karena dipandang tidak mampu memberikan kenyamanan kepada pelanggan PLN di Simeulue yang termasuk wilayah Provinsi Aceh.

“Kalau bisa judul beritanya jangan begitu pak. Tidak enak nanti pak GM kami,” jawab Ridhwan Saputra.
**

vvvv