Lampung, NET88.CO – Jefri Hanafi, kreator konten asal Lampung, memiliki perjalanan hidup yang penuh liku dan tak lepas dari berbagai hinaan yang ia terima sejak duduk di bangku SMA. Meskipun kini sukses sebagai YouTuber dan kreator konten, jalan yang ia tempuh tidaklah mudah.
Segalanya dimulai ketika Jefri mengikuti challenge KFC Salted Egg Chicken yang diadakan oleh Raditya Dika. Video review yang ia buat menjadi viral, namun respons yang diterima justru negatif. Di sekolah, ia mendapat ejekan dari teman-temannya yang mencemooh gayanya dalam mereview makanan yang ia sebut “asin.” Julukan “Asin” melekat kuat, hingga di kantin atau saat presentasi di kelas, ia sering diolok-olok dengan permintaan untuk mereview makanan lain yang “asin.”
Namun, Jefri tidak patah semangat. Meskipun merasa tertekan, ia tetap bertekad untuk sukses di dunia konten. Setelah SMA, Jefri mengambil kuliah jurusan perhotelan dengan harapan bisa bekerja di kapal pesiar. Sayangnya, biaya yang terbatas membuatnya memilih menetap di Indonesia dan bekerja sebagai OB di hotel bintang lima. Walaupun pekerjaan itu jauh dari impiannya, Jefri tidak pernah melupakan cita-citanya sebagai kreator konten.
Ketika Raditya Dika kembali mengadakan challenge terkait Zohri, pelari Indonesia yang berlari 10 detik, Jefri pun bersemangat untuk ikut. Kali ini, ia pergi ke stadion di Bandar Lampung untuk membuat video dengan bantuan temannya. Namun, perjalanan ke lokasi itu membawa kisah baru. Temannya bersikeras tidak memakai helm, hingga di tengah jalan mereka kena razia dan harus membayar denda. Kejadian ini membuat Jefri merasa, setiap kali mengikuti challenge dari Raditya Dika, selalu ada saja tantangan atau “kesialan” yang menimpa.
Melawan Hinaan dan Mengubahnya Menjadi Kesuksesan
Meskipun banyak tantangan dan hinaan, Jefri terus berusaha. Ia akhirnya berhasil menemukan jalur suksesnya melalui video pendek yang diunggah di berbagai platform. Dalam waktu singkat, ia meraih banyak pengikut dan penghargaan. Meski banyak yang dulu menganggapnya sebagai “YouTuber gagal” dan menghujatnya dengan kata-kata kasar, kerja keras Jefri akhirnya terbayar dengan raihan Silver Play Button dari YouTube, sebuah pencapaian yang ia banggakan.
Dengan pencapaian tersebut, Jefri sempat terpikirkan ide unik untuk memberi nama mobil hasil kerja kerasnya dengan sebutan “Asin” — sebuah simbol dari perjuangannya menghadapi hinaan demi hinaan sejak sekolah. “Asin” kini bukan lagi ejekan, melainkan bukti nyata dari kisah sukses seorang Jefri Hanafi yang berhasil mengubah hinaan menjadi motivasi untuk terus berkembang.
Kesimpulan:
Kisah Jefri Hanafi adalah inspirasi bagi banyak orang. Perjalanannya mengajarkan bahwa ejekan dan cemoohan tidak bisa menghentikan seseorang yang memiliki tekad kuat untuk sukses. Dari ejekan di sekolah hingga akhirnya menjadi kreator terkenal, Jefri membuktikan bahwa dengan konsistensi, ketekunan, dan kemauan yang kuat, semua rintangan bisa diatasi dan impian bisa diwujudkan.
(*)