Bondowoso, NET88.CO – Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan kawasan hutan yang berkelanjutan serta penguatan sinergitas kemitraan kehutanan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso melaksanakan kegiatan penyerahan sharing hasil tebangan D3 tahun 2024 kayu sengon dan Jabon kepada dua (2) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Primer Koperasi, serta investor yang berada di wilayah kerja KPH Bondowoso. Senin (29/12).
Penyerahan sharing hasil tebangan tersebut dilaksanakan secara langsung oleh Administratur Perhutani KPH Bondowoso, didampingi jajaran manajemen, bertempat di Aula Sonokeling Kantor Perhutani KPH Bondowoso, sebesar Rp. 212.641.207,- Kegiatan ini merupakan implementasi konkret dari skema kemitraan kehutanan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat desa hutan melalui pemanfaatan lahan secara produktif, legal, dan bertanggung jawab.
Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menyampaikan bahwa kegiatan sharing hasil tebangan ini merupakan wujud kerja sama kemitraan antara Perum Perhutani dengan masyarakat desa hutan sebagai mitra strategis dalam pengelolaan sumber daya hutan. Menurutnya, masyarakat desa hutan tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian, keamanan, dan keberlanjutan kawasan hutan.
“Pemanfaatan kawasan hutan melalui pengembangan tanaman kayu jenis sengon dan jabon merupakan salah satu pendekatan silvikultur yang adaptif, karena memiliki siklus tumbuh relatif cepat serta nilai ekonomi yang kompetitif. Dengan demikian, pengelolaan hutan tidak hanya berfungsi sebagai penopang kelestarian ekosistem, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan perekonomian masyarakat desa hutan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa aspek kelestarian hutan harus tetap menjadi prioritas utama. Pengelolaan kawasan hutan dilakukan dengan prinsip kelestarian produksi dan perlindungan, sehingga fungsi hutan sebagai penyedia jasa lingkungan, penyangga ekologi, serta sumber daya ekonomi dapat berjalan secara seimbang dan berkesinambungan.
Sementara itu, Ketua LMDH Al-Barokah, Sukiyono, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen Perhutani KPH Bondowoso atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada LMDH untuk terlibat langsung dalam pengelolaan kawasan hutan. Ia menilai bahwa pendampingan teknis dan transfer pengetahuan yang dilakukan Perhutani sangat berperan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan berbasis prinsip kehutanan yang baik dan benar.
“Perhutani secara konsisten memberikan pembinaan dan edukasi terkait tata kelola kehutanan, mulai dari aspek teknis budidaya hingga pengelolaan kawasan, sehingga masyarakat desa hutan memiliki pemahaman dan tanggung jawab yang lebih kuat terhadap kelestarian hutan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu investor, A. Faruq Aliwafa. H, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berkontribusi dalam pengelolaan kawasan hutan melalui sistem kemitraan. Ia menjelaskan bahwa pengelolaan tanaman sengon memerlukan perencanaan jangka menengah hingga panjang, mulai dari penanaman bibit, pemeliharaan, hingga proses tebangan dan pemasaran hasil hutan kayu.
“Keberhasilan pengelolaan tanaman sengon tidak terlepas dari pengalaman teknis lapangan, strategi perawatan tanaman, serta dukungan pendampingan dari Perhutani dan peran aktif masyarakat sekitar hutan. Sinergi inilah yang menjadi kunci agar hasil produksi dapat optimal dan berkelanjutan,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Perhutani KPH Bondowoso menegaskan komitmennya dalam mengembangkan pengelolaan hutan berbasis kemitraan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan, keadilan distribusi manfaat, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan. (Edis)

