Bondowoso, NET88.CO – Dalam program MBG, ahli gizi memiliki peran yang sangat krusial dalam memastikan ketercapaian tujuan, termasuk memastikan kualitas dan standar mutu pelayanan.
Apa saja peran Ahli Gizi tersebut :
- Penyusunan, Pemilihan, dan Penanganan Bahan Makanan :
a. Penyusunan Gizi Seimbang
Menurut Kemenkes RI, bahwa gizi seimbang meliputi susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Terkhusus pada asupan makanan tentu sebaiknya beraneka ragam, mencakup sumber zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.
Gizi seimbang sangat penting untuk mencegah penyakit kronis dan mendukung kesehatan mental, yang menekankan pentingnya ahli gizi dalam inisiatif kesehatan masyarakat3.
b. Pemilihan Bahan Makanan
Ahli gizi dapat berperan dalam pemilihan bahan makanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, misalnya pangan rendah karbon yang bersumber dari nabati demi mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, ahli gizi juga bisa mendorong pemilihan bahan pangan yang dapat meminimalisir limbah dan memprioritaskan pangan lokal, sehingga tidak hanya mendukung kesehatan masyarakat, namun juga kelestarian lingkungan5.
c. Mengurangi Food Waste
Ahli gizi dapat memanfaatkan keahlian mereka untuk mendidik masyarakat tentang strategi efektif meminimalkan limbah atau sampah makanan, misalnya dengan memberikan panduan tentang teknik penyimpanan makanan yang tepat untuk memperpanjang umur simpan barang yang mudah busuk. Selain itu, juga tentang perencanaan makan dan kontrol porsi untuk mencegah pembelian berlebihan dan limbah berikutnya6.
- Edukasi, Pengawasan, dan Advokasi
a. Pemberian Edukasi dan Penyuluhan
Selain berperan dalam penyusunan menu seimbang dan pemilihan bahan makanan, ahli gizi juga memiliki kontribusi penting dalam mengedukasi masyarakat. Dalam hal ini terkait pentingnya konsumsi makanan dengan gizi seimbang melalui pendekatan tertentu. Di samping itu, ahli gizi juga dapat memberikan pendidikan yang lebih luas dengan membahas faktor lain yang dapat mempengaruhi kebiasaan makan, termasuk budaya dan lingkungan sosial.
b. Pengawasan Terhadap Populasi Khusus
Populasi khusus yang dimaksud yakni seperti anak dengan alergi, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dan sebagainya. Ahli gizi dapat memantau kebutuhan dan status gizi mereka, termasuk memastikan asupan makanan yang memadai, menilai pertumbuhan, hingga memberikan intervensi diet khusus.
c. Monitoring dan Evaluasi
Dalam program makan bergizi gratis, tentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk memantau distribusi dan kualitas makanan yang diberikan kepada sasaran agar tetap memenuhi kepatuhan terhadap standar gizi.
d. Advokasi Kebijakan
Ahli gizi dapat berkontribusi memberikan masukan terkait dengan kebijakan program yang sedang berjalan. Termasuk dalam upaya advokasi untuk mendukung keberlanjutan program yang juga nantinya akan berdampak terhadap masyarakat yang mereka layani.

