NEWS  

Penanganan Kasus Kekerasan Seksual Diprotes, Ratusan Massa Datangi Polres Sumenep

SUMENEP | NET88.CO – Ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Komando (Mako) Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (29/12/2025). Aksi tersebut digelar oleh Aliansi Masyarakat dan Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak sebagai bentuk protes atas penanganan kasus kekerasan seksual yang dinilai tidak berpihak pada korban.

Dalam aksi tersebut, massa menyoroti adanya dugaan kriminalisasi terhadap keluarga korban kekerasan seksual. Mereka menilai langkah-langkah hukum yang diambil aparat justru memperparah penderitaan korban dan keluarganya, sementara pelaku pencabulan belum mendapatkan hukuman setimpal.

Koordinator aksi menyampaikan bahwa demonstrasi ini merupakan ekspresi kegelisahan publik terhadap praktik penegakan hukum yang dianggap menyimpang dari prinsip keadilan dan perlindungan anak.

BACA JUGA :
Secara Virtual, Wagub dan Forkopimda Hadiri Vaksinasi Serentak

Adapun tuntutan resmi yang disampaikan aliansi dalam aksi tersebut meliputi:

  1. Menghentikan kriminalisasi terhadap keluarga korban kekerasan seksual dalam bentuk apa pun.
  2. Menegakkan hukum secara maksimal terhadap pelaku pencabulan, sesuai ketentuan perundang-undangan.
  3. Menindak tegas pihak-pihak yang diduga membuat laporan palsu atau hasil rekayasa untuk membalikkan perkara.
  4. Mengungkap secara terbuka dugaan rekayasa laporan polisi dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak, termasuk aktor di baliknya.
  5. Memberikan sanksi tegas kepada oknum aparat kepolisian yang terbukti menerima atau memproses laporan fiktif dari terduga pelaku pelecehan seksual.
  6. Menghentikan atau menerbitkan SP3 terhadap laporan yang dinilai sebagai hasil kriminalisasi, apabila tidak didukung alat bukti yang sah.
  7. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Polres Sumenep guna memastikan profesionalisme dan keberpihakan pada korban.
BACA JUGA :
Mengenal Roby Iskan, Content Creator Asal Medan sebagai inisiator Program One Village One YouTuber

Aliansi menegaskan bahwa aksi tersebut bukan ditujukan untuk menyerang institusi kepolisian secara keseluruhan, melainkan sebagai dorongan agar aparat penegak hukum menjalankan tugasnya secara objektif, transparan, dan berkeadilan.

BACA JUGA :
Intruksi Pimpinan, Kapolsek Palengaan Tinjau Langsung Ketersediaan Migor dan Sembako

Massa aksi menyatakan akan terus mengawal proses hukum dan melakukan konsolidasi lanjutan bersama organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat sipil hingga tuntutan mereka mendapatkan respons konkret dari pihak berwenang.

Moo/Red