Simeulue, NET88.CO – Dewasa ini profesi guru bisa kita sematkan sebagai pahlawan bagi kita semua, karena guru bisa membuat kita menjadi bisa membaca, menulis, bahkan mengarang suatu cerita. Tanpa guru, kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Guru merupakan orang tua kedua kita di sekolah, maka dari itu kita harus menghormati, menghargai, dan menyayanginya seperti orang tua kita sendiri. Meski lelah, tapi ia tidak memperlihatkan lelahnya kepada siswa/i nya. Bahkan di saat ia sakit pun, tetap mengajarkan siswa/i nya seperti biasa dan mencoba untuk bisa jadi guru yang terbaik bagi kita semua.
Tidak sedikit pun ia mengeluh kepada siswa/i nya, meski terkadang Siswa/i yang ia ajarkan sangat nakal dan tidak bisa diatur. Tetapi ia malah makin semangat untuk mengajarkan dan mendidik siswa/i dengan baik.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ia mengajar dan mendidik siswa/i nya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Betapa mulianya menjadi seorang guru. Betapa mulianya ia kepada Siswa/i nya. Bahkan terkadang ia sampai rela mengesampingkan kepentingan keluarganya demi memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik kepada siswa/i nya.
Menjadi guru tidak semudah yang kita bayangkan. Tetapi ia sangat sabar, ikhlas, semangat, dan pantang menyerah, dalam menghadapi dan mendidik siswa/i nya.
Ya” itulah cerminan sifat Sosok Guru atau mantan guru yang terlupakan tersebut. Ia adalah Pak Adam, Guru Matematika SMPN 1 Sinabang, beliau merupakan sosok guru yang teladan datang tepat waktu kesekolah dengan mengayuh sepeda ontelnya dari Desa air dingin ke Desa Suka maju tempat ia mengajar.
Pak Adam sosok guru yang mulai mengajar pertama kali di Meulaboh PT Sofindo pada tahun 1980 dan pulang ke Simeulue tahun 1981, meski tak seterkenal tokoh Renaisans di Francis dan Italia seperti Leonardo Da Vinci diabad pertengahan. pak Adam terkenal telah banyak melahirkan generasi emas Simeulue dalam bidang manggale gale yang mempelajari Modal dan untung.
Pak Adam sapaan akrabnya yang sekarang berumur 68 tahun. Juga telah pensiun di dunia mengajar pada tahun 2015, profesi setelah pensiun sebagai Nelayan atau penjaring ikan aktifitas ini dilakukan demi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari jika mengharapkan uang pensiunan tidaklah cukup imbuhnya,
Beliau mengakui profesi sebagai nelayan sebenarnya tidaklah beliau sanggupi lagi dengan bandingan usia sekarang, tapi apalah daya harus tetap dilakukan karena ini semua tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Sosok pak Adam bagi saya pada dasarnya merupakan pahlawan di era dulu dan sekarang. Jasa dari seorang pak Adam akan terus dirasakan oleh mantan siswa/i nya termasuk saya pribadi. Bagi saya Jika pahlawan kemerdekaan berjuang demi kemerdekaan bangsa dan negara, maka seorang pak adam berjuang untuk ‘memerdekakan’ masyarakat Indonesia dari kebodohan.
Dengan kata lain, sosok pak Adam pada dasarnya yang merupakan mantan guru yang seharusnya mendapatkan ‘tanda jasa’ atas pengabdiannya. Namun, pada kenyataannya, sesuai dengan nasib pahlawan kemerdekaan yang masih hidup di era sekarang. Seorang pak adam tidak mendapatkan ‘tanda jasa’ yang harusnya beliau dapatkan
Bagi saya pribadi, Tanda jasa tidak harus dalam bentuk pemberian langsung dari Pemerintah. Setidaknya, pemerintah dapat menjamin kehidupan seorang pak Adam yang lebih layak. Karena yang diajarkan beliau disekolah pada dasarnya untuk kemajuan Simeulue melahirkan generasi yang memiliki talenta dan berkualitas tentunya menjadi insan cendikia yang beradab.
Biografi Pak Adam
Nama : Ahmaddam, A.Md
Lahir : Simpang Abail 04 November 1955
Pendidikan
- Sekolah Dasar di Lasikin 1963
- SMPN Sinabang 1970
- SMAS Rayon Meulaboh 1973
- Kulyah PGSLP Negeri Banda Aceh 1977 dengan gelas A.Md
- Pensiun 2015 dan sekarang menjadi Nelayan penjaring ikan
Kata Kata Bijak Pak Adam :
“Jadi guru dari dulu sampai sekarang pas Pasan, kalau dikeluhkan tidak ada arti, ambil beras awal bulan bayar, guru susah sejahtera karena ada pembedaan dibuat pemerintah, kredit di Bank hukumnya ribah kalau nggak kredit nggak bisa sekolah anak, nggak bisa terbangun rumah. Jadi guru harus serba bisa. Setengah hari mengajar, setengah hari kerja sampingan. Tapi jangan putus asa karena jadi guru tugas mulia akan dimasukkan ke dalam surga”
“Jika Profesi Guru adalah tugas yang mulia, maka jangan hanya dijadikan sebuah pekerjaan, melainkan sebagai pelukis masa depan”( Lammia Batubara, S.Pd 2019)
Saya penulis dan pemerhati Sejarah, Budaya Adat dan Tradisi Kab Simeulue dengan ini mengajak semua masyarakat yang dulu pernah diajarkan pak Adam atau mantan siswa/i untuk bersuara dan mendukung gerakan peduli pak Adam dengan memuliakan beliau menyumbang sedikit rezeki untuk membantu modal usaha melaut dengan membeli perahu dan jaring yang layak.
Penulis Ramadhan Dandi Guru Sejarah SMAN 3 Sinabang