Pagelaran Wayang Kulit, Lengkapi Rangkaian Tradisi Bersih Desa Kelurahan Mangge

MAGETAN – NET88,- Pertunjukkan wayang kulit dengan lakon tertentu yang dilaksanakan sebagai rangkaian upacara bersih desa memiliki dua keterkaitan yang saling bersinggungan, diantaranya kaitan spiritual dan kaitan sosial.

Kaitan spiritual, yaitu pertunjukkan wayang kulit yang di mainkan dengan lakon tertentu merupakan sarana upacara untuk menyampaikan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan kaitan sosial yaitu sebagai sarana untuk memperkokoh jaringan sosial, kesetiakawanan sosial, solidaritas sosial, yang pada gilirannya akan memperkokoh rasa persaudaraan sesama warga masyarakat.

Untuk itulah, Pemerintah Kelurahan Mangge bersama dengan pemuda setempat mengadakan Pagelaran Wayang Kulit sebagai rangkaian tradisi bersih desa. Minggu malam, (28/08/2022).

BACA JUGA :
Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Akan Menerbitkan SPK Kepada PJI Kediri

Bertempat di depan Pasar Legi, Lingkungan Candi, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, acara tersebut dihadiri oleh Forkopimca Barat, PLT Kepala Kelurahan Mangge serta jajaran Perangkat, BPD, LPM, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat desa setempat.

Antusiasme warga terhadap tontonan yang kental akan Budaya Jawa tersebut jelas sangat terlihat, terbukti ratusan masyarakat hadir untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan mengambil lakon “Abimanyu Ranjab” yang dibawakan oleh Dalang Ki Wardoyo Joko Pandoyo dari Surakarta Jawa Tengah.

Dimulainya Pagelaran Wayang Kulit tersebut ditandai dengan dilakukannya penyerahan Gunungan Wayang oleh Dalang Ki Wardoyo Joko Pandoyo diserahkan secara simbolis pada Plt Kepala Kelurahan Mangge Bayu Prasetyo.

BACA JUGA :
Mahasiswa Punya Peran Politik dan Akademis, BEM Pamekasan Gelar Simposium Kepemimpinan

Saat diwawancarai Plt Kepala Kelurahan Mangge Bayu Prasetyo mengatakan selain untuk melestarikan budaya Jawa, pertunjukan seni wayang kulit sendiri memiliki makna sebagai ungkapan wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, keselamatan, dan hasil pertanian yang melimpah, sehingga berdampak pada meningkatkan perekonomian warga Kelurahan Mangge.

“Tujuan kita ialah untuk nguri-nguri budaya Jawa, karena pertunjukan wayang kulit ini sarat akan makna dan saling memiliki keterkaitan antara manusia dan Tuhannya,” katanya.

BACA JUGA :
KEMENAG RI Apresiasi MAN Alor

“Disamping itu juga sebagai wujud rasa syukur kita semua pada Allah SWT yang telah memberikan hasil bumi yang melimpah dan terhindar dari segala bentuk marabahaya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Bayu Prasetyo menuturkan, acara tersebut juga bertujuan untuk mempererat hubungan serta tali silaturahmi antar warga sehingga kerukunan serta kebersamaan dapat terjalin lebih erat lagi.

“Ini juga sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat hubungan kerukunan antar warga, selain itu juga memberikan hiburan pada masyarakat, mengingat 2 tahun kita berada dalam situasi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk menghindari keramaian,” ungkapnya. (Vha)