NEWS  

Mengenang Sejarah Singkat Ummuna Syarifah Fatma As Segaf, Aktifis NU di Situbondo

Situbondo, NET88 CO – Peringatan hari kewafatan ummuna Syarifah Fatma As-Segaf terlaksana Senin Lalu (1/7) sekitar pukul 18.30. Dalam acara tersebut, dipandu langsung oleh Habib Muhammad Taufik Al Djufri, pengasuh Pindok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda, Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan. Dalam sambutannya pengasuh ke dua itu, menceritakan sekilas sejarah ummuna Syarifah Fatma.

Dalam khoul kali ini, konsepnya cukup matang. Semua santri aktif NH memakai juba dan menggunakan serban mengikat di kepala, ada pula yang disandang.

Untuk alumni yang hadir juga tampak mengikiti intruksi panitia khoul. Terbukti setiap alumni dan simpatan Ponpes NH menggunakan baju putih.

BACA JUGA :
12 Peserta Calon Perangkat Desa Bulusari Bersaing Menjalani Ujian Akademik

Saat acara dimulai, santri dan tamu undangan langsung disambut mesrah oleh panitia. Setiap tamu undangan diberi bingkisan dan satu lembar kertas dengan tulisan selawat haji.

Dalam giat tersebut, para jamaah dimanjakan oleh lantunan selawat hadra. Fokalisnya juga alumni senior yang dianggap memiliki suara emas.

Yang bikin haru dalam peringatan khoul tersebut, Abuya Habib Muhammad menceritakan sekilas sejarah perjuangan ummuna Syarifah Fatma. Mendengar cerita tersebut, alumni dan santri yang kenal dengan Ummuna menundukkan kepala, tak jarang ada yang meneteskan air mata.
“Umma saya, adalah perempuan yang aktif dalam mengurus Muslimat NU Cabang Situbomdo,” ungkap Habib Muhammad dalam ceramahnya.
Kata Habib Muhammad, kecintaam Syarifah Fatma bisa diukur dari keaktifannya dalam berdakwa melalui wadah fatayat NU. Bahkan dia selalu mengikuti kongres tingkat Kabupaten, Profensi hingga tingkat Nasional.

BACA JUGA :
Pemprov Babel Bersama BPJS Sepakati Jaminan Kehilangan Pekerjaan

“Aktifis dia(Syatifah Fatma). Itu sebagai bukti kecintaan dia kepada umat Rasulillah hingga berdakwa melalui NU.
Semoga dapat doa dia hingga ikut mengaktifkan dakwa islam,” imbuh Habib Muhammad.
Masih kata Habib Muhammad, dakwa Syarifah Fatma juga dilakukan dengan cara membuka majlis selawat. Yaitu Alfa Alfi yang lazim disebut selawat kubro.
“Majlisnya di mana mana, Batu Ampar, Bercak, dan Jangkar,” tegas Habib Muhammad.

BACA JUGA :
Polres Pasuruan Berhasil Menangkap 6 Pelaku Jaringan Pengedar Narkoba, Satu Orang Residivis

Tak hanya itu, Syarifah Fatma juga aktif dalam berbisnis, dan peduli terhadap kssehatan lingkungan. Salah satunya pedulia terhadap orang yang sakit.
“Kalau ada warga yang sakit syarifah fatma bantu pengobatan. Biasanya langsung ke rumah sakit, bahkan hingga ke Rs Surabaya. Saksinya Kades Peleyan dan Kades Wonokoyo,” tutup Habib Muhammad.

Sekedar diketahui, masih sangat banyak sejarah perjuangan tuan syarifah. Doakan penulis untuk bisa menggali informasi lebih dalam agar pembaca lebih renyah dalam membaca. (Fa’is /wahid)

vvvv