NEWS  

Mafia BBM Bersubsidi Merajalela, SPBU Milik BUMD Sumenep PT WUS Diduga Jadi Pemasok Utama

SUMENEP NET88.CO Aktivitas diduga mafia BBM bersubsidi kembali mencuat di Kabupaten Sumenep. Sejumlah sumber menilai praktik penyelewengan BBM bersubsidi diduga semakin merajalela, dan SPBU milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumenep, PT Wira Usaha Sumekar (WUS), diduga kuat menjadi salah satu titik pemasokan yang dimanfaatkan dalam jaringan mafia tersebut.

Informasi di lapangan menunjukkan bahwa praktik ini tidak hanya terjadi pada jam operasional biasa, tetapi juga dilakukan pada dini hari sekitar pukul 03.00 hingga 05.00, saat pengawasan paling longgar. Pada waktu-waktu tersebut, jeriken-jeriken terlihat bebas diisi langsung dari dispenser SPBU, tanpa melalui tangki kendaraan sebagaimana prosedur resmi.

Tampak dalam gambar, puluhan jeriken berjejer dan diangkut mobil pikap, sementara beberapa lainnya diletakkan dekat dispenser. Aktivitas pengisian langsung ke jeriken dalam jumlah besar ini menguatkan dugaan adanya praktik mafia BBM bersubsidi yang memanfaatkan kelemahan pengawasan SPBU tersebut.

BACA JUGA :
Kabidhumas Polda Jatim: “Tuduhan Sekjen PDIP tidak Benar

“Ini sering terjadi. Biasanya dilakukan saat kondisi sepi. Jeriken-jeriken itu diisi bolak-balik,” ujar Acong

Dugaan aktivitas mafia BBM bersubsidi ini membuat stok cepat habis dan sangat merugikan masyarakat, khususnya nelayan dan petani yang kerap kesulitan mendapatkan BBM untuk kebutuhan sehari-hari. Ironisnya, dugaan praktik ini terjadi di SPBU milik BUMD yang seharusnya menjadi contoh pelayanan publik yang bersih, profesional, dan transparan.

BACA JUGA :
Relawan ABAH, Dukung Ketua DPC Gerindra Sebagai Cabup Tulungagung di Pilkada 2024

Publik kini mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep dan aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan menyeluruh serta menindak siapapun yang terlibat dalam dugaan rantai mafia BBM bersubsidi tersebut. Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT WUS maupun pengelola SPBU belum memberikan klarifikasi resmi Katerena terbatasnya informasi.

BACA JUGA :
Rame di Medsos, Keluarga Ibu Sujai Warga Gebangan Berikan Klarifikasi

Moo/Red