NEWS  

Klarifikasi Kepala UPTD BLK Simeulue, Terkait adanya Lowongan Kerja adalah Modus Penipuan

Simeulue, Maraknya penipuan informasi Loker yang beredar di salah satu akun facebook dan dibagikan di group whatsapp kembali menghebohkan masyarakat Simeulue, yang mana informasi lowongan kerja tersebut yang mengiming-imingkan lowongan kerja dengan menawarkan berbagai posisi di Kantor UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Simeulue.

Kepala UPTD BLK Simeulue, Rasmin, saat dihubungi media ini melalui via whatsapp menyampaikan ” Terkait beredarnya postingan ini, saya sudah koordinasi bersama kabid tenaga kerja selaku yang membawahi Lembaga pelatihan kerja simeulue dan juga menyampaikan kepada kadis tenaga kerja dan transmigrasi kab. Simeulue bahwa tidak benar ada penerimaan pegawai atau lowongan kerja di UPTD BLK Simeulue, kemudian alamat kantornya pun di suka jaya sementara kalau alamat UPTD BLK kita ada di desa lugu. Jum’at, (10/6/2022).

Lebih lanjut, Rasmin, Adapun kami pihak UPTD BLK simeulue mengklarifikasi, Pihak BLK Simeulue tidak pernah membuka pendaftaran lowongan kerja (loker)., Pihak BLK Simeulue tidak pernah membuat, mengedarkan dan atau menyebarkan spanduk2, dan pemberitaan apapun baik di media sosial dan media lainnya terkait informasi lowongan kerja (loker). Tegas Kepala UPTD BLK Simeulue Rasmin.

BACA JUGA :
Imam Buchori Muslim Kunjungi Korban Longsor di Robatal: “Kami Hadir untuk Warga”

“Jadi menurut saya ini merupakan modus baru penipuan yang mengatas namakan institusi UPTD BLK. “

BACA JUGA :
Rumah PPAI Dukung Program Baru Kapolri Terkait Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO

Terkait postingan yg menyebar ini, saya dan pak robi telah berkoordinasi dan kesimpulannya jika memang ada lembaga pelatihan kerja pasti melaporkan diri atau terdaftar pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi selaku yang membawahi, namun jelas Lembaga ini tidak dikenal dan tercatat pada dinas kita.

BACA JUGA :
RDP Komisi I Dprd Kota Pangkalpinang dan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang

Maka jawaban saya ini merupakan modus baru dan bisa jadi ada unsur-unsur penipuan dan bisa kita koordinasikan kepada pihak berwajib untuk menertibkannya.

“Harapan kepada masyarakat diminta tidak langsung mempercayai berita-berita hoaks sebelum dipastikan kebenarannya.”

(Helman)