Jelang Pemilu 2024, Politisi Gerindra H. Puthut Pujiono Ingatkan Masyarakat untuk Waspada Maraknya Berita Hoax dan Propaganda

Magetan|| Net88.co || Kontestasi Pemilu sudah berada didepan mata. Tak kurang dari 4 bulan lagi masa depan Indonesia akan dipertaruhkan untuk memilih calon pemimpin baru yang diharapkan dapat membawa perubahan bagi bangsa Indonesia.

Tepatnya pada 14 Februari 2024 mendatang perhelatan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) akan menjadi ajang perhelatan spektakuler yang menarik perhatian jutaan masyarakat Indonesia.

Momentum tersebut menjadi bahan perhatian bahkan sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan terutama mereka yang gemar mengamati jalannya politik di tanah air.

Namun tak jarang perhelatan yang digelar 5 tahun sekali tersebut juga dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menebarkan berita hoax dan memicu terjadinya propaganda.

Bertujuan untuk memecah belah bangsa, berita-berita hoax ditebarkan melalui media sosial, bahkan tak jarang hal tersebut memantik api perselisihan sehingga gejolak politik rawan terjadi baik di daerah-daerah hingga tingkat pusat.

Menanggapi hal tersebut politisi sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Magetan H. Puthut Pujiono angkat bicara. Ditemui di kantor DPC Gerindra Magetan Jalan Manggis, No. 33, Kepolorejo, Magetan, Jawa Timur beberapa waktu lalu, H. Puthut menghimbau agar masyarakat mewaspadai adanya penyebaran berita bohong atau hoax menjelang Pemilu yang bertujuan tidak baik.

“Ini Pemilu sudah dekat, biasanya jelang pemilu akan muncul gejolak-gejolak baru yang tujuannya untuk memecah belah bangsa, dan pemicu terbesarnya itu dari keberadaan media sosial, jadi masyarakat perlu berhati-hati dan mewaspadai, jangan sampai terpancing yang berujung pada timbulnya perselisihan individu maupun kelompok,” terangnya.

Tak hanya itu H. Puthut juga menghimbau pada para kadernya untuk tidak ikut menyebarkan serta terpancing dengan berita-berita yang belum tentu benar adanya. Mengingat situasi politik seperti sekarang ini dapat membuka peluang untuk menyusupkan nilai-nilai yang dapat memprovokasi dan memecah belah sesama anak bangsa melalui konten-konten hoaks dan ujaran kebencian. Secara tidak sadar, generasi muda Indonesia sebagai kelompok pengguna aktif media sosial pun terpengaruh.

“Perkembangan zaman sekarang ini yang berubah menjadi mainstream tentu menimbulkan dampak positif dan negatif, sehingga masyarakat harus jeli menyaring Informasi mana yang fakta atau yang opini, agar tidak menimbulkan persepsi yang liar sehingga menciderai pesta demokrasi kita yang akan digelar sebentar lagi,” katanya.

“Disemua moment saya juga selalu mengingatkan para kader Gerindra khususnya di Kabupaten Magetan untuk tidak ikut menyebarkan serta terpancing dengan konten-konten hoax di medsos. Alangkah lebih baiknya saat ini kita fokuskan untuk mempersiapkan pemenangan Partai Gerindra dan mengantarkan Pak Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Diakhir wawancara politisi Partai Gerindra tersebut turut mengajak kader Gerindra untuk turun ke bawah dalam rangka untuk mengedukasi masyarakat menangkal berita-berita hoax serta memberikan wawasan bagaimana cara menghadapi pemilu yang sehat sesuai dengan undang-undang dan aturan yang berlaku.

“Berperan mengedukasi masyarakat itu kewajiban bersama, berbeda pilihan itu merupakan hal yang sangat wajar terjadi dalam kontestasi politik, namun dengan berbeda pilihan jangan dijadikan permasalahan untuk menjadi terpecah belah apalagi antar tetangga dan sesama,” tutupnya. (Vha)

vvvv