TULUNGAGUNG, NET88.CO – Puluhan petani yang tergabung dalam Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Kelurahan Karangwaru, Kecamatan/ Kabupaten Tulungagung, menggelar tradisi Methik Pari (Petik Padi) sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Kegiatan Methik Pari dihadiri sekitar 80 petani yang berasal dari Kelurahan Karangwaru, Tamanan, Desa Bono dan Moyoketen.
Hal itu dikatakan Mustopa, perwakilan dari HIPPA Kelurahan Karangwaru, usai menggelar doa dan selamatan bersama. Jum’at, (20/09/2024) pagi.
Menurutnya, acara Methik Pari merupakan tradisi dari nenek moyang terdahulu dan masih dilaksanakan secara turun temurun hingga sekarang.
“Methik Pari merupakan tradisi peninggalan dari nenek moyang kita terdahulu, yang mana dalam acara ini kita adakan selamatan dan doa bersama sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat berupa hasil panen padi yang mana hasilnya lumayan baik,” katanya.
Tak lupa, Mustopa mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Baharudin Cawabup dari pasangan Cabup Gatut Sunu Wibowo atau disingkat GABAH, dalam kesempatan tersebut ia juga hadir berbaur dengan para petani di area persawahan setempat.
Ahmad Baharudin merupakan figur pemimpin yang baik karena peduli dengan warga masyarakat. Ia berharap kedepannya Ahmad Baharudin bisa menjadi sosok pemimpin yang membawa masyarakatnya lebih sejahtera sekaligus mewujudkan Kabupaten Tulungagung yang lebih maju.
“Selama ini kami selalu diberikan pengarahan dan solusi oleh pak Baharudin jika ada permasalahan terkait pertanian, semisal masalah pengairan dan lainnya. Kami atas nama pribadi maupun HIPPA kelurahan Karangwaru mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucap Mustofa.
“Semoga pak Baharudin nantinya juga diberikan kelancaran dalam mencalonkan Wakil Bupati Tulungagung mendampingi pak Gatut Sunu di Pilkada 2024,” tutupnya.
Sementara itu, Cawabup Ahmad Baharudin mengungkapkan bahwa, dalam sektor pertanian, air merupakan faktor yang penting, selain kesuburan tanah dan teknologi pertanian.
“Ketersediaan air menjadi terbatas oleh pergantian musim, sehingga perlu upaya konservasi dan pengaturan penggunaan air secara baik oleh semua pihak,” ungkapnya.
Baharudin menjelaskan, selain pembenahan infrastruktur pertanian, dalam hal ini Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembinaan kepada para petani guna meningkatkan kesejahteraan petani demi tercapainya kemandirian pangan berkelanjutan pertanian dan stabilitas pangan di negara kita.
“Semoga kedepannya, seluruh petani di Kabupaten Tulungagung tidak kekurangan air dikala musim kemarau dan hasil panen bisa lebih meningkat lagi,” pungkasnya. (Dst/Dhlo)
