Genjot Sektor Pariwisata, Pemkab Magetan Gandeng PT. INKA Kembangkan Telaga Sarangan

Magetan – Net88.co,- Sektor Pariwisata merupakan komponen vital yang dimiliki oleh daerah, untuk itu perlu adanya pengembangan berkesinambungan agar wisata banyak diminati oleh pengunjung. Pembangunan pariwisata secara umum diarahkan pada peningkatan sektor pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggerakkan kegiatan ekonomi. Dimana sektor pariwisata juga merupakan sektor yang sangat terbuka untuk terciptanya lapangan kerja, naiknya pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara.

Dengan adanya pembangunan pariwisata ini diharapkan akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dikarenakan PAD merupakan pendapatan yang di kelola oleh Pemerintah Daerah.

Mengingat pentingnya peranan sektor pariwisata di daerah mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Magetan. Ya… Untuk mengembangkan potensi wisata Telaga Sarangan , Pemkab Magetan menggandeng PT. Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk mewujudkan “Eco Green Tourism”.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan Joko Trihono saat di temui di Ruang Kerjanya beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :
Wisata Sampang Water Park menyajikan pemandian yang Modern

Dalam penjelasannya Joko Trihono mengatakan konsep pengembangan pada sektor wisata Telaga Sarangan nantinya akan mengusung wisata alam dengan tema transportasi masal yang ramah lingkungan.

Dalam artian konsep tersebut disinyalir akan mampu mengurai tingkat kepadatan pengunjung di kawasan wisata yang sering menjadi permasalahan hingga saat ini, apalagi jika memasuki waktu libur panjang tiba.

“Nantinya Telaga Sarangan akan hadir dengan wajah baru, tentunya hal itu tidak serta merta dapat kita wujudkan tanpa menggandeng pihak ketiga, dalam hal ini pak bupati telah membuat MoU dengan PT. INKA untuk merombak wajah Kawasan Wisata Telaga Sarangan,” katanya.

Lebih lanjutnya, seperti yang kita semua ketahui bahwa Telaga Sarangan mempunyai potensi tinggi dapat menarik minat para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

BACA JUGA :
Diusulkan Sejak 2 Tahun Lalu e-Ticketing Wisata Telaga Sarangan Belum Disetujui, Ini Kata Komisi B DPRD Magetan H. Puthut Pujiono

“Kita semua tau bahwa APBD kita tidak akan mampu untuk merombak Telaga Sarangan agar lebih diminati, sehingga dengan adanya kerjasama dengan PT. INKA ini nantinya akan kita maksimalkan konsepnya sehingga permasalahan potensi wisata yang kurang maksimal seperti Telaga Wahyu juga dapat tersentuh pengembangan,” terangnya.

Joko menerangkan, pada kesepakatan MoU untuk pengembangan Sarangan, PT INKA meminta bekerjasama antara badan dan badan usaha, sehingga Pemkab Magetan saat ini mulai membuat Badan Usaha Kepariwisataan.

“PT INKA mintanya kerjasama secara Be to Be, atau badan usaha dengan badan usaha. Kalau PT INKA sudah BUMN Badan Usaha Milik Negara, kita juga membuat Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD yang PAK ini anggarannya ada di Bagian Perekonomian Setdakab Magetan,” pungkasnya.

BACA JUGA :
Optimalisasi Warisan Leluhur, Dinas Perkim Rutin Lakukan Pemeliharaan Tempat Bersejarah di Magetan

Masih kata Joko, pembangunan kepariwisataan yang ada hingga saat ini cenderung bertumpu pada peningkatan kuantitas, yang sering sekali mengabaikan kualitas dan daya dukung lingkungan. Oleh karenanya, konsep green tourism hadir sebagai paradigma baru masa depan pariwisata dunia.

Trend berwisata saat ini dan ke depan, tidak lagi hanya berfokus untuk menikmati keindahan alam semata. Namun, bagaimana menyuguhkan pengalaman berwisata baru yang memberikan ruang partisipasi wisatawan dalam upaya pelestarian lingkungan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal.

“Tentunya konsep Eco Green Tourism akan mampu meningkatkan kualitas wisata kita, selain wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang kita miliki juga tentu ramah lingkungan, itu yang lebih penting karena akan mampu menekan dampak perubahan iklim,” tutupnya. (Vha)