SAMPANG, NET88.CO – Dunia pendidikan anak usia dini di Kabupaten Sampang bergetar oleh terobosan luar biasa. Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Sampang resmi meluncurkan pelatihan revolusioner bertajuk “Inovasi Rencana Pembelajaran Mendalam Berbasis Coding dan Kecerdasan Artifisial (AI)” — langkah berani yang menandai era baru transformasi digital dalam pendidikan dasar.
Digelar di Aula SMPN 1 Sampang, Jumat (10/10/2025), pelatihan ini diikuti puluhan kepala dan guru TK dari berbagai kecamatan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (9–11 Oktober 2025) itu menjadi respons konkret terhadap kebijakan nasional yang mendorong pembelajaran mendalam dan berbasis teknologi di seluruh jenjang pendidikan.
Tidak tanggung-tanggung, sederet tokoh pendidikan hadir langsung memberi penguatan, di antaranya Fadeli, S.Pd, M.Si (Kepala Dinas Pendidikan Sampang), Mahfud, S.Pd.I, M.EI (Ketua Komisi IV DPRD Sampang), R. Roro Dewi Trisna, S.Pd, M.Pd (Kabid TK/PAUD-PNFI Disdik Sampang), serta dua pakar dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur) — Dwi Ari Noerharijanti, M.Kom dan Agustin Sri Murdiana, ST, MT.
Mereka menyoroti arah baru pendidikan abad ke-21, menggabungkan kepemimpinan visioner, kebijakan digital, dan pemanfaatan AI serta coding dalam kurikulum PAUD.
“Guru dan kepala TK wajib memahami paradigma baru ini. IGTKI mendorong inovasi agar guru siap menghadapi era digital,” tegas Mahruroh, S.Pd, Ketua IGTKI Sampang, dengan suara berapi-api.
Pelatihan dibagi dua sesi: kepala TK (9 Oktober) dan guru TK (10–11 Oktober). Materinya tidak main-main: mulai dari Growth Mindset, Kerangka Pembelajaran Mendalam, hingga praktik langsung menyusun Rencana Pembelajaran Mendalam (RPM) berbasis teknologi.
Yang paling mencuri perhatian adalah sesi pengenalan coding dan kecerdasan artifisial untuk anak usia dini sesuatu yang masih langka bahkan di tingkat nasional.
“Kami tidak ingin pelatihan hanya berhenti di teori. Guru harus langsung praktik di kelas agar perubahan benar-benar terjadi,” ujar Mahruroh, menjelaskan konsep IN-ON Training, yaitu pembelajaran di kelas (In-Class Training) dan penerapan langsung di sekolah (On-the-Job Training).
Suasana pelatihan pun berlangsung hidup. Diskusi interaktif, kerja kelompok, hingga praktik pembuatan kurikulum membuat para peserta begitu antusias.
“Alhamdulillah, peserta luar biasa semangat. Mereka merasa mendapat ilmu baru yang langsung bisa diterapkan,” tutur Mahruroh tersenyum puas.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru penerima tunjangan profesi program yang sempat terhenti dua tahun terakhir, kini kembali digiatkan dengan semangat baru.
“Kami ingin memastikan guru terus tumbuh, bukan hanya administratif, tapi juga profesional dan kreatif,” tambahnya.
Langkah progresif IGTKI Sampang ini menjadikannya pelopor transformasi digital pendidikan anak usia dini di Madura. Integrasi antara teknologi, coding, dan AI di jenjang PAUD diyakini mampu mencetak generasi yang lebih adaptif, kritis, dan inovatif menghadapi tantangan masa depan.
“Mendidik anak zaman digital tidak bisa dengan cara lama. Guru harus jadi inovator, bukan sekadar pengajar,” pungkas Mahruroh dengan lantang.