NEWS  

Dugaan Ijazah Palsu Kades Guluk Guluk Seakan Raib, Ada Apa Sebenarnya,,,,!

SUMENEP¦¦Net88

Miris jika penegak hukum di wilayah kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, tidak memberikan keadilan dan kepastian kepada masyarakat luas

Salah satunya kasus Ijazah palsu yang di duga kepala Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, sudah 4 tahun lamanya sampai detik ini, tidak ada kejelasan dari dua penegak hukum di antaranya Polres Sumenep, dan Kejaksaan Negeri Sumenep,

Ahmad Subli ketua Lembaga Badan Kajian Strategis (Bakis) menegaskan bahwa kedatangan kami ke Mapolres Sumenep tidak lain, untuk memastikan sampai dimana keseriusan pihak polres untuk memproses jika Kepala Desa Guluk-guluk yang di duga melawan hukum denga menggunakan ijazah palsu, untuk kepentingan pencalonan kepala Desa waktu itu,

BACA JUGA :
Merasa Dirugikan dengan Postingan di WAPRAS, Wartawan di Pasuruan Lapor Polisi

Lebih lanjut Subli menegaskan Dua lembaga penegak hukum Polres dan kejaksaan negeri Sumenep, belum mampu atau tidak ada keberanian untuk memproses kasus tersebut, artinya masyarakat ingin melihat dari dua lembaga tersebut, bisa menyelesaikan kasus ijasah palsu yang sudah 4 tahun tak ada kejelasan hukum,

Ketua Bakis Achmad Subli menegaskan kedatangan kami hari ini pada 31 Maret 2022 dalam rangka audensi dengan pihak Polres Sumenep, soal sampai kapan berkas berhetin tidak di kembalikan lagi oleh kejaksaan negeri Sumenep,

“Hanya dua alasan hukum berkas di kembalikan lagi ke pihak Polres Sumenep, yaitu kurang nya kelengkapan hukum secara formil dan meteril, sehingga berkas kasus ijasah palsu Kepala Desa Guluk-guluk, hari ini masih belum lengkap secara hukum,” Ucapnya

BACA JUGA :
FWP Rilis Tingkat Kesulitan Konfirmasi ke Polres, 19 dari 21 Wartawan Menjawab Sulit

Masih Subli menambahkan Banyangkan kasus ijasah palsu tersebut yang sudah 4 tahun lamanya hanya bergerak di soal kekurangan secara formil dan materil, belum mampu melengkapinya berkas perkara tersebut, artinya belum ada perkembangan signifikan secara hukum kasus tersebut,

“Ini menjadi presiden buruk penegak hukum yang ada di wilayah kabupaten Sumenep, kerena ingin menyangkut dunia pendidikan Indonesia, yang di rusak oleh oknum yang ingin haus dengan kekuasaan pemerintahan dengan melalui memalsukan ijasah palsu hanya bermodal uang banyak sudah punya legalitas hukum yaitu ijazah,” Jelasnya

BACA JUGA :
Ormas Komando HAM Minta Kepolisian Sampang, Segera Tangkap Pelaku Pengeroyokan Banyuates

Subli salah satu yang orang yang peduli dengan dunia pendidikan demi generasi anak muda, jangan sampai terjadi di kemudahan hari kasus yang sama memalsukan ijasah palsu hanya kepentingan pribadi untuk merai kekuasaan,

Kami terus akan mengawal dugaan Ijazah palsu, sampai yang bersangkutan di proses secara hukum, sehingga ini bentuk edukasi kepada seluruh masyarakat luas, kalau orang melawan hukum dengan memalsukan ijazah ini melanggar tindak pidana, Pungkasnya. ( dyh )