Sampang, NET88.CO – Polemik statemen “Profesional” ala dr Agus Akhmadi M.Kes dengan Warga terdampak asap Incinerator berujung mediasi oleh pihak Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Sampang Madura Jawa Timur selaku unsur Pengawas RSMZ.
Menurut dr Titin Hamidah M.Kes melalui Nurul Sarifah S.ST M.Kes hasil dari mediasi disepakati bahwa Direktur RSMZ akan memperbaiki mesin Incinerator dengan mencari tekhnisi sehingga tidak mengganggu warga, Akan selalu memperhatikan keluhan warga, Maintanance akan terus dilakukan, Uji Emisi dan Ambien terus dilakukan tiap 6 bulan sekali.
Selanjutnya pembakaran medis tidak dilakukan tiap hari tapi seminggu sekali serta melihat kualitas angin dulu, Genset akan dibuat rumah Genset sehingga asapnya tidak mengganggu kenyamanan warga.
Kemudian Direktur RSMZ sangat berterima kasih atas laporan masyarakat sehingga Managemen RSMZ tahu segala kekurangan dan dapat berbenah dengan lebih baik, RSMZ akan melakukan evaluasi kembali terhadap Incinerator terkait asap yang hitam setelah hasil Uji Lab keluar dan Operasional Incinerator akan dikuranfi atau tidak dioperasionalkan setiap hari karena akan digabung dengan sistem limbah yang diangkut oleh pihak ketiga.
Menanggapi upaya mediasi oleh Dinkes H Moh Tohir Ketua LSM Laskar Merah Putih sangat mengapresiasinya.
Terlebih dengan pengakuan dan niat baik dari Direktur untuk melakukan langkah langkah strategis.
“Seharusnya sikap seperti itu yang dilakukan, jangan merasa sok berhasil, sok profesional tapi ujung ujungnya kelola limbah saja tak mampu,” ujar H Moh Tohir sambil mengingat kembali statemen yang menyakitkan Warga sekitar senin 26/6/2023
Sementara Chairil Saleh Aktivis SP2M selasa 27/6/2023 juga memuji langkah cepat dari Dinkes dan KB.
“Langkah itu tepat sekali untuk menghindari ketersinggungan dan kekecewaan Warga terdampak serta Aktivis sejumlah LSM supaya tidak meluas hingga mengganggu kondusifitas,” ungkap Chairil Saleh.
Menurut Chairil Saleh sebenarnya langkah dari Warga terdampak dan sejumlah LSM yang akan menggeruduk RSMZ itu untuk mempertanyakan kejelasan dan komitmen menyikapi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari asap mesin Incinerator pembakaran limbah medis.
Tapi dengan statemen dari dr Agus Akhmadi M.Kes yang mengaku “Profesional” dan sudah mematuhi aturan itu terkesan tidak ada tindak lanjut perbaikan karena sudah merasa benar, atau patut diduga tidak percaya dengan kondisi yang dirasakan Warga setempat bersama Aktivis saat aktifnya kembali pembakaran limbah medis.
“Untung saja Dinkes jemput bola serta memediasinya, dan Direktur RSMZ sudah tidak segarang saat mengeluarkan statemen bahkan mengakui dengan segala konsekwensinya,” imbuh Chairil Saleh.
Sebelumnya viral berita tentang Statemen dr Agus Akhmadi M.Kes Direktur RSMZ menanggapi hasil pemanggilan Dinkes terkait keluhan Warga akibat asap incinerator pembakaran limbah medis.
Dalam Statemen yang disampaikan ke salah satu Media, terkesa dr Agus Akhmadi mengagung agungkan profesionalisme karena sudah mentaati aturan dan menganggap yang dilakukan sudah benar.(Fit)