SUMENEP, NET88.CO
“Baru saja duduk dan menyandarkan punggung yang lumayan sakit gegara habis nyiram tembakau sambil menyulut rokok “Durno” tiba-tiba ada WA masuk yg isinya begini “Brow katanya Si LSM lonte itu ada dana Masuk 500 juta ke Media , kok kita ga dapat ya”, sambil ngirim emoji sedih dan galau.
Saya sih nyengir saja sambil menyeringai macam srigala karena saya tahu si LSM lonte itu hanya mengumpulkan informasi terserak dari si Korkab kemudian dijumlah ; Rp. 500 Juta untuk menambah kesan wah dan narasi hipebolis. Padahal mungkin itu akumulasi dari jumlah receh yang si Korkab tabur kemana-kemana.
“Infonya,teman-teman kita dapat brow dengan jumlah bervariasi dari 300 ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah, bagian kita mana”? Sergahnya lagi seolah ada dorongan semangat untuk mengambil hak “Dosanya” yang diserobot orang.
“Lah yang Gua TF kemarin 250 rbu, plis biaya kita ngopi 250 ribu plus makan-makan di warkop lou kira itu hasil ngamen atau minta jariah dipinggir jala ??!!” Sergahku mangkel. “Jidi kita dapat receh juga ya ?
Jawabnya bernada tanya dengan emoji menangis haru.
(Yang 100 juta an kok tidak diungkap ya apa masuk akumulatif dengan yang 500 juta ? Hemmms ….
Begitulah satu penggalan cerita pagi menjelang minum kopi, LSM (atau entah apa pekerjaanya aslinya) Lonte itu terus berusaha berkoar seolah ingin terus menasbihkan Kesuciannya berlindung dibalik jubah pejuang anti korupsinya padahal menurut sejumlah data yang kami dan teman-teman miliki dia adalah Masinis dari lokomotif permainan kotor “jasa” pengamanan artifisial.
Disanalah perputaran uang haram “penyelesaian” itu berputar layaknya kasino dan pusat maksiat di Las Vegas dengan kemasan atraktif dan tetap ya menjujung tinggi Moral.
Entah apa yang dimau oleh si Lonte itu sehingga seolah ingin mengubur “Dosa-dosa” nya dengan cara menyasar Teman-Teman Media dan LSM yang tak pro (atau paling tidak mau mencium pantat dan kentutnya) dia.
Si Korkab cukup hadapi proses hukumnya dengan serius sampaikan data-datanya dan bercerita yang sebenarnya serta apa adanya jika perlu posisikan sebagai “Justic collaborator” untuk mengungkap hingga ke akarnya itu lebih baik dan mungkin dapat membantu memperingan hukumannya di Dunia (entah diakhirat)
Menyasar aliran dana receh receh hanya aka menghilangkan peran besar para pemegang kebijakan hang betul-betul terlibat didalam tindak pidana korupsi yang terstruktur ini. Dan tugas teman teman media “hanya” menulis apa yang diketahui dan apa yang dialami, selebihnya itu bonus apalagi hanya Rp. 500 Rbu (Walaupun Ditambah Nolnya dibelakang menjadi 500 juta. Heeeee) Salam..
By. Papa Tua.