NEWS  

Anniversary ke-5 MIO Indonesia, Tegaskan Integritas Jurnalistik di Era Digital

BOGOR NET88.CO – Media Independen Online (MIO) Indonesia resmi menggelar Anniversary ke-5 dengan mengusung tema “LEADER & INTEGRITY IN JOURNALISM: Menuntun Pena, Menyuarakan Kebenaran.”

Kegiatan nasional ini terlaksana selama dua hari, Rabu–Kamis, 26–27 November 2025, dan dipusatkan di New Kartika Resort & Hotel, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hadir dalam pembukaan, Ketua PD MIO Indonesia Kabupaten Sumenep, Candra Hasan, yang turut mewakili semangat daerah dalam memperkuat organisasi di tingkat nasional.

“Saya hadir dengan tekad kuat untuk menjalankan tema besar ini. Kami di Sumenep siap memimpin dengan integritas dan terus menyuarakan kebenaran melalui karya jurnalistik yang bermartabat,” ungkap Candra Hasan dalam sambutannya.

BACA JUGA :
Jelang Nataru Polres Tuban Amankan Ratusan Kendaraan Roda Dua Berknalpot Brong

Acara ini semakin semarak dengan kehadiran Ketua Umum MIO Indonesia, AYS Prayogie, beserta jajaran pengurus nasional. Selain itu, hadir pula pengurus MIO tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia.

MIO Indonesia menegaskan bahwa momentum ini menjadi sarana konsolidasi organisasi serta penguatan profesionalitas pers dalam menghadapi revolusi digital dan perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Untuk menjawab tantangan tersebut, MIO menghadirkan narasumber kompeten yaitu Dr. Kun Wardana Abyoto, Pakar AI sekaligus Ketua Umum IPJI, serta Drs. Rustam Fachri Mandayun, Ahli Pers Dewan Pers.

BACA JUGA :
Pileg 2024 Harus Menang, Ketua DPC PDI Perjuangan Ingatkan ke Semua Pengurus

Dalam penyampaiannya, AYS Prayogie menyoroti pentingnya menjaga kredibilitas pers sebagai garda informasi nasional.

“Kami terus mendorong anggota MIO untuk memegang teguh integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab moral dalam setiap karya jurnalistik,” tegasnya.

Sementara itu, Dr. Kun Wardana Abyoto memaparkan bagaimana media harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi ledakan konten otomatis
Bagaimana jurnalis akan kalah sama AI
Padahal algoritma belum tentu benar.

BACA JUGA :
Selama Bulan Ramadan, Masyarakat Tetap Bisa Vaksin

“AI bukan ancaman bagi pers, melainkan peluang. Asalkan etika dan kebenaran tetap menjadi pilar utama jurnalistik,” ujarnya.

Drs. Rustam Fachri Mandayun mengingatkan bahwa kebebasan pers harus berjalan seiring aturan dan etika.

“Kemerdekaan pers bukan berarti bebas tanpa batas. Ada hak publik yang wajib kita jaga dan lindungi,” tandasnya sebagai penutup.

Dengan beragam sesi dan materi yang disajikan, Anniversary ke-5 MIO Indonesia menjadi wadah penguatan visi pers yang independen, profesional, dan berintegritas dalam menghadapi masa depan.

Moo/MIO