NEWS  

Bima Nasution: Membangun Cinta Langit Malam dari Lensa dan Kata

Bogor, NET88.CO – Bima Nasution bukan sekadar kreator konten biasa. Lahir di Bogor pada 30 November 1999, Bima telah menjelma menjadi salah satu wajah paling dikenal dalam dunia edukasi astronomi digital di Indonesia. Lewat akun media sosialnya, @bims_stagram, ia menyajikan keindahan langit malam dan pengetahuan astronomi dengan cara yang menarik, ringan, dan bisa dinikmati siapa saja — bahkan oleh mereka yang sebelumnya tak pernah tertarik dengan sains luar angkasa.

Dari Teknologi Pangan ke Teleskop

Bima menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Vokasi IPB, jurusan Teknologi Pangan. Ia sempat menggeluti dunia industri makanan selama tiga tahun dan menjalani pengalaman kerja di Jepang selama satu setengah tahun. Namun di balik profesi formalnya, Bima telah lama memendam kecintaan terhadap langit dan bintang.

BACA JUGA :
Polrestabes Surabaya Kembali Berhasil Amankan Tersangka Pengedar Narkoba

Sejak 2016, dengan kamera sederhana, ia mulai mendokumentasikan Bulan, rasi bintang, dan Galaksi Bima Sakti. Awalnya hanya sebagai hobi, namun sambutan positif dari publik membuatnya sadar bahwa minat ini bisa punya dampak lebih luas. Astronomi bukan cuma milik ilmuwan — siapa pun bisa menikmati keindahannya.

Astrofotografer & Edukator Langit Digital

Mulai 2023, Bima serius menekuni dunia konten edukasi astronomi. Ia membagikan fenomena-fenomena langit, tips astrofotografi, edukasi penggunaan teleskop, hingga siaran langsung (livestream) pengamatan objek langit secara real-time. Semua dikemas dengan gaya khas Bima: santai, ringan, dan penuh rasa ingin tahu.

Salah satu momen puncaknya adalah saat mengadakan livestream Gerhana Matahari, yang ditonton lebih dari satu juta orang. Momen itu membuktikan bahwa ketika ilmu disampaikan dengan cara yang tepat, jutaan orang bersedia berhenti sejenak — untuk melihat ke atas, ke langit yang sering kita lupakan.

BACA JUGA :
Polemik Puskesmas Kapongan, Ketum Perkasa : Jangan Hanya Menyalahkan Nakes, Kapus Wajib Dievaluasi

Jejak Digital dan Komunitas

Hingga Mei 2025, akun TikTok-nya telah diikuti oleh 1,7 juta orang, dengan 460 ribu subscriber di YouTube dan 260 ribu pengikut di Instagram. Bima bukan hanya membangun konten, tapi juga komunitas — dari pemula yang penasaran hingga pecinta langit yang antusias berbagi.

Ia juga aktif mengisi pelatihan, workshop, dan kolaborasi dengan komunitas dan institusi pendidikan. Lewat gerakan seperti #JelajahiAntariksa dan pelatihan teleskop, ia ingin mendekatkan astronomi ke ruang kelas, taman kota, bahkan ke halaman rumah setiap orang Indonesia.

BACA JUGA :
Sisi Lain.. "Wonge Gak isok tuku Semen Pak..!?

Misi: Menengok ke Atas

“Bikin orang Indonesia lebih sering menengok ke langit malam,” ujar Bima — sebuah misi sederhana, namun dalam maknanya. Di tengah hiruk pikuk dunia digital dan sibuknya kehidupan modern, ia ingin mengajak masyarakat meluangkan waktu sejenak untuk mengagumi alam semesta. Karena di sanalah rasa kagum, kedekatan dengan alam, dan kesadaran akan tempat kita di alam semesta bisa tumbuh.

Lewat lensa kameranya dan semangat berbagi ilmunya, Bima Nasution telah membuktikan bahwa langit malam bisa jadi ruang belajar, ruang rasa, sekaligus ruang keindahan.

Media Sosial & Kontak:

  • TikTok: @bims_stagram
  • Instagram: @bims_stagram
  • YouTube: Bima Nasution

(*)