NEWS  

“Demokrasi Dibantai MCS: Pandangan Berbeda, Dikeluarkan!”

Sampang.NET88.CO — Demokrasi bukan hanya soal memilih, tapi juga mendengar dan menghargai perbedaan, sayangnya, semangat luhur ini tampaknya belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian kalangan di tubuh Media Center Sampang (MCS).

Baru-baru ini, sejumlah pengurus, termasuk beberapa pendiri MCS, dikabarkan dikeluarkan secara sepihak dari grup internal organisasi, ironisnya, alasan yang muncul hanya karena mereka terlihat duduk bersama pihak yang dianggap sebagai lawan politik dalam Pilkada Sampang 2024 lalu.

Yang lebih memprihatinkan, keputusan ini diambil tanpa konfirmasi, tanpa klarifikasi, dan tanpa ruang dialog, segalanya disandarkan semata-mata pada “instruksi pimpinan”. Jika benar, langkah seperti ini sungguh mencederai semangat demokrasi dan menodai asas independensi media serta kebebasan berpikir yang seharusnya dijunjung tinggi oleh komunitas berbasis jurnalistik.

BACA JUGA :
Desa Bandung Laksanakan Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu

Kami para pendiri dan pengurus yang diberhentikan tanpa penjelasan menyampaikan rasa prihatin yang mendalam, bukan hanya atas keputusan yang kami anggap keliru, tapi juga atas nasib rekan-rekan yang dengan tulus ingin membangun ruang media yang inklusif dan terbuka.

BACA JUGA :
Polres Bondowoso Raih Penghargaan dari Ombudsman RI

Kami merasa kasihan kepada anggota-anggota yang harus menanggung dampak dari kepemimpinan yang cenderung otoriter, padahal mereka hanya ingin menjaga tali silaturahmi dan mengedepankan semangat dialog.

Pertemuan kami dengan siapa pun bukanlah bentuk keberpihakan politik praktis, melainkan bagian dari keterbukaan dan niat untuk menjembatani perbedaan dalam suasana yang sehat dan demokratis.

Yang lebih disayangkan, Ketua MCS yang juga menjabat sebagai Ketua PWI Sampang dan kabarnya akan segera purna tugas saat dimintai konfirmasi hanya menjawab singkat, “Sampai ketemu.” Sebuah respon yang tidak menjawab substansi persoalan, bahkan bisa dianggap sebagai bentuk penghindaran terhadap tanggung jawab moral dan organisasi. Rabu (23/07)

BACA JUGA :
Polemik PKM Kapongan, Dinkes Situbondo Akan Memberikan Sanksi Jika Terbukti Bersalah

Kami berharap, kepada siapa pun yang saat ini berada dalam lingkaran kepemimpinan MCS, termasuk yang kerap disebut-sebut sebagai calon penerus, agar benar-benar memahami dan mengamalkan makna demokrasi secara utuh.

Kepemimpinan bukan soal kuasa semata, melainkan soal keberanian untuk mendengar, menghargai, dan memelihara kebebasan berekspresi dalam bingkai etika dan profesionalisme. (Fit)