Sidoarjo, NET88.CO – Berawal dari sebuah perusahaan armada PT AYGRO dibawah pimpinan Dirut. Anom Yudistio Wantik memberanikan diri berinisiasi membuat program investasi untuk inovasi bebaskan bumi dari sampah plastik hasil output industri dengan mengolahnya menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Menurut Anom selaku Dirut PT AYGRO dengan banyaknya sampah plastik yang dihasilkan dari berbagai perusahaan industri tentunya sulit untuk membuang tanpa resiko.
Sehingga Anom mencoba berinisasi dengan program investasinya secara pribadi dengan didampingi Mohammad Agam selaku wakilnya bekerjasama dengan Bumdes Sejahtera dan Kelompok Masyarakat Petani Sampah Desa Gedangrowo membangun sebuah DEPO PENGELOLAAN SAMPAH (DPS) dengan investasi awal hampir lima puluh juta rupiah secara pribadi sebagai kepeduliannya membebaskan sampah plastik dengan mengolah dan mengelola hingga menjadikan sampah anorganik tersebut menjadi batako.
Tentunya hal berani yang dilakukan PT AYGRO tidak mudah dalam prosesnya walaupun menurutnya hal yang dilakukan masib berupa pilot projek yang tidak lepas dari trial n error dengan biaya yang besar memiliki tujuan memberikan peluang kerja kepada para petani sampah yang tergabung dalam Pokmas Petani Sampah Gedangrowo dibawah naungan Bumdes Sejahtera dan dengan kesadaran untuk memusnahkan plastik dengan inovasi yang menarik dan memiliki nilai jual untuk masyarakat dan menerapkan program zero sampah anorganik berupa plastik.
PT AYGRO dalam inisiasinya membuat inovasi baru mengolah sampah anorganik menjadi batu bata atau sering disebut batako. Menurutnya, inovasi ini masih dalam proses pengembangan dan mencari formula yang paling tepat.
“Batako ini bisa digunakan untuk konblok namun untuk saat ini, yang paling penting bukan membuat material namun memusnahkan sampah agar program zero sampah anorganik berhasil,” ujar Anom Dirut PT. AYGRO saat ditemui awak media di DPS Gedangrowo pada Rabu (18/12).
“Inovasi ini dalam trial n error dapat dikatakan cukup berhasil dan masih dalam proses penyempurnaan namun harapannya dengan pengolahan seperti ini bisa menunjukan kepedulian kita terhadap lingkungan dan setidaknya dapat menyelesaikan masalah sampah plastik yang dianggap limbah paling bermasalah di dunia,” tutur Anom
Anom pun berharap, pemerintah turut serta mendukung dan bekerja sama dalam proses pengembangannya agar menjadi sebuah produk material yang berkualitas dan bernilai manfaat baik secara guna maupun ekonomis. (RED)