NEWS  

Proyek Properti Bakal Perumahan di Desa Kenep Diduga Bermasalah

Pasuruan, NET88.CO – Kebutuhan perumahan yang meningkat membuat pengembangan perumahan di tepatnya di dusun kenep Krajan desa kenep kecamatan Beji kabupaten pasuruan sangat massif.

Pemerintah Kabupaten pasuruan harus mengimbangi hal ini dengan kajian mendalam dan penerapan kompensasi bagi pengembang untuk lingkungan yang terdampak. Selasa, 03/09/2024.

Warga RW 01 Dusun Kenep krajan Desa kenep sebut saja Bang Akbar merasa tidak nyaman kepada pihak pengembang, Pasalnya lokasi jalan yang berdekatan dengan makam Mbah jemhur masih sengketa dan tidak ada win win solusion bagi wilayah dan warga yang terdampak.

BACA JUGA :
Oknum PNS di Situbondo, Diduga Menjadi Calo Pembuatan Sertifikat

Pada dasarnya pengiriman alat berat yang sifatnya pendukung sebuah proyek ke lokasi yang ditunjuk untuk pusat pengerjaan ini tidak boleh serta merta dilakukan tanpa mengikuti peraturan yang ada. Sebab undang-undang perhubungan telah mengaturnya agar tidak terjadi penggunaan alat berat yang tidak diinginkan oleh masyarakat setempat.

Dan perlu kita ketahui bersama bobot mobil alat berat berisiko merusak jalan, Beberapa hal yang harus ada dalam surat jalan mobilisasi alat berat antara lain : informasi perusahaan, Nama pengirim, Jabatan pengirim, Alamat pengirim, Maksud dan tujuan mobilisasi alat berat, Lokasi proyek yang membutuhkan alat berat serta di lengkapi tanda tangan dan stempel resmi.

BACA JUGA :
LPS IBM Apresiasi Kinerja Polres Sumenep Berhasil Menangkap Pengedar Narkoba

Di tambahkan lagi Operator Alat berat harus memiliki SIM yang bernama SIO, Sedangkan Alat berat yang dioperasikan, harus memiliki sertifikat laik operasi (SILO) atau SIA (Surat Ijin Alat)… Tutur Bang Akbar kepada Tim Media Sigab88.

BACA JUGA :
Mahasiswa PKL Asal Politani Negeri Kupang Dapatkan Bimbingan Bidang Perencanaan di Perhutani Bondowoso

Di sisi lain beberapa perangkat wilayah Kenep Krajan mulai dari RT, RW hingga kepala wilayah saat di konfirmasi tim media membenarkan jika ada satu alat berat yang beraktifitas “Sampean langsung ke balaidesa aja nemuin pak lurah, kami tidak tau datangnya alat berat itu dan mulai beraktifitas kapan. Kami mencegah adanya gunjingan miring di lingkungan. Wilayah Kenep Krajan hanya karena tidak mengedepankan hak dan kewajiban “Singkatnya. Bersambung (Redaksi)