Pamekasan — NET88.CO —
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pamekasan menggelar Simposium Kepemimpinan dengan Tema “Dinamika Pamekasan Dalam Persepektif Pemimpin Ideal” di Pendopo Ronggo Sukowati Pamekasan pada Sabtu 29/6/2024.
Ketua BEM Pamekasan, Mahrus Soleh di sela sela sambutannya mengatakan, tujuan dari acara ini adalah sebagai bentuk sapaan mahasiswa kepada para calon pemimpin pamekasan biar lebih mengenal dan harmonis,
“Karena kita mahasiswa tidak pernah berpapasan langsung dengan para figur dan juga sebagai bentuk ekspresi mahasiswa itu sendiri dalam menjalankan perannya, oleh karena itu mahasiswa punya peran politik dan peran akademis,”kata Mahrus, Senin (01/7/2024).
Lanjut dia, pada awalnya kegiatan ini akan dilaksanakan di ballroom hotel atau di gedung yang lebih besar sesuai dengan saran dan tawaran dari banyak pihak dan tokoh.
“Akan tetapi kita BEM Pamekasan sepakat untuk tetap dilaksanakan di Pendopo karena, siapapun nanti figur yang terpilih, maka rumah nya adalah di pendopo,”ujarnya Mahasiswa yang ramah senyum.
Dikatakan, pihaknya mengundang semua figur atau tokoh yang ikut perang di baliho dalam bursa kandidat calon bupati Pamekasan ini tanpa terkecuali, dari sanalah pihaknya melihat bahwa, dari para figur yang bermunculan sangat beragam, mulai dari yang latar belakang yang berbeda, seperti santri, aktivis, kyai, akademisi, politisi murni, urainya.
Tentu, ini menjadi kelebihan dan kekurangan tersendiri bagi beliau para figure, dan apakah dari latar belakang yang beragam itu ada konsep gemilang tentang obat penawar terhadap penyakit yang ada di pamekasan ini,”paparnya diatas podium.
Menurutnya, selama ini banyak komentar miring dan acara BEM ini dinilai sebagai acara yang sangat berbau kepentingan.
“Maka kami jawab, iya, acara ini sangat berbau kepentingan yang sangat besar, yaitu untuk menghilangkan paradigma kotor mahasiswa dan masyarakat umum yang menilai bahwa politik dan pilkada itu bukan soal nominal saja, melainkan pada tanggung jawab dari calon pemimpin itu sendiri,”tegasnya
Dan siapapun nanti figur yang tidak menghadiri dan tidak menghargai undangan kami, maka, figur itu tidak layak untuk dipilih,”pungkasnya
Untuk diketahui bahwa kegiatan ini muncul problematika di masyarakat Pamekasan. Menurut dia, masih banyak dan problem itu memperlambat antrian kesejahteraan masyarakat.
“Maka, tema “Dinamika Pamekasan Dalam Persepektif Pemimpin Ideal” ini kemudian diangkat sama temen-temen BEM sebagai gambaran dari kondisi Pamekasan hari ini, dengan harapan bisa melahirkan pemimpin yang memang betul-betul menjadi Problem Solving terhadap masalah itu,”imbuhnya. (dewa/ndri)