Situbondo, NET88.CO – Kontestasi Pilkada 2024 khususnya di Kabupaten Situbondo semakin menarik untuk di ulek berdasarkan kacamata “Prediksi”.
Sebagaimana diketahui, saat ini dari Partai Agamis yaitu PKB telah melabuhkan dukungan untuk mengusung Bacabup yaitu “RIO PATENANG” dengan juga memperoleh dukungan dari Partai Hanura dan Partai Nasdem (Rumor di Masyarakat) walaupun masih belum ada siapa calon wakil yang akan disandingkan.
Sementara dari Partai Agamis lainnya yaitu PPP sampai detik ini masih belum memunculkan siapa tokoh yang akan didukung walaupun sudah banyak nama yang melakukan pendaftaran di Partai yang mempunyai basis massa besar juga di Situbondo.
Begitupun juga dengan calon pertahanan, sampai saat ini masih dag dig dug dengan hanya mengantongi pendukungan dari dua partai yaitu Golkar dan Demokrat (rumor yang berkembang)
dengan perolehan kedua partai tersebut di kursi DPRD sebanyak 8 kursi.
Hal menarik dimunculkan oleh Partai Gerindra, dimana sebelumnya sempat mengadakan deklarasi Pendukungan kepada Bung Karna dan Nyai Khoironi.
Tetapi hal tersebut akhirnya menjadikan semakin menarik dan memanasnya kontestasi Pilkada dengan pernyataan dari Ketua BPP DPP Gerindra yang menyampaikan bahwa Gerindra akan mencalonkan Kader partainya sebagai Bacawabup.
Sehingga bola panas saat ini bergulir ke Calon pertahanan dimana kalau calon pertahanan kekeh mempertahankan untuk bersanding dengan Nyai Khoironi maka tidak menutup kemungkinan calon pertahanan tidak akan mendapatkan dukungan dari Gerindra.
Ketika Gerindra tidak melabuhkan dukungan ke Calon Pertahanan maka kesempatan calon Pertahanan untuk mencukupi kursi dukungan terasa sangat berat karena hanya akan bisa diperoleh dari PKS, PDI P dan PPP, dimana berdasarkan persentase prediksi, kemungkinan ketiga Partai tersebut sulit untuk melabuhkan dukungan kepada Calon pertahanan.
Sementara jika lamaran Gerindra untuk menyandingkan kadernya ditolak oleh Calon pertahanan maka perlu diwaspadai Partai Gerindra akan melabuhkan lamaran kepada partai Agamis baik kepada PPP maupun PKB.
Sehingga akan semakin menyulitkan langkah calon pertahanan untuk bisa lolos mengikuti kontestasi Pilkada 2024 kecuali calon pertahanan minimal bisa mendapatkan dukungan dari PKS dan PDI P sehingga akan tercukupi kursi untuk melakukan pencalonan.
Tetapi kembali lagi kembali ke suatu istilah, “Politik Bagaikan Harga Cabe, Per Jam Akan Bisa Terjadi Perubahan” dan dalam Politik tidak ada suatu kawan atau lawan abadi yang ada hanyalah kepentingan.
Lalu seperti apa yang akan terjadi selanjutnya, mari kita bahas sambil ngopi dan menikmati sebungkus rokok.
Opini ditulis oleh Korwil Pilar08 Situbondo.