Situbondo, NET88.CO – Kasus dugaan penyelewengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang diduga dilakukan oknum perangkat Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, terus bergulir.
Hal itu, butuh kebijakan pihak Bulog untuk menengahi persoalan. Namun bagian Humas Perum Bulog belum berkenan untuk menanggapi.
Saat wartawan NET88 mencoba untuk mencari jawaban dari pihak Perum Bulog yang kebetulan menghadiri rapat koordinasi (Rakor) di lantai dua gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, kemarin (7/5), tepatnya di Ruang Baluran dengan tujuan untuk memastikan peran pihak perum bulog dalam menanggapi dugaan penyelewengan raskin.
“Yang Seletreng, ooh saya mau tanya pimpinan dulu,” ungkap salah satu staf perum Bulog yang enggan menyebutkan nama.
Untuk mengomentari kasus dugaan penyelewengan raskin tersebut, salah satu staf itu meminta wartawan NET88 untuk menghubungi bagian humas Perum Bulog.
“Hubungi bagian humas saja, biar jadi satu pintu,” katanya.
Sementara Humas Perum Bulog Bondowoso-Situbondo, Bayu juga tidak bisa memberikan jawaban saat dikonfirmasi. Dia juga butuh izin dari atasannya untuk memberikan jawaban seputar dugaan penyelewengan raskin.
“Yang dibutuhkan jawaban apa itu. Gini saja, tulis dulu pertanyaannya. Nanti biar dibantu ibu (pimpinan). Nanti kita komunikasi lagi,” kata Bayu, singkat melalui sambungan ponsel seluler.
Senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Situbondo Timpbul Surjanto yang ikut menghadiri Rakor, juga enggan memberikan tanggapan. Sebab dia tidak punya wewenang soal pencairan raskin. Bahkan pihak Dinsos tidak mengetahui secara pasti total raskin yang disalurkan pada penerima.
“Konfirmasinya ya ke pihak Bulog dan Pt. Yasa saja. Itu lebih paham,” ungkap Timbul saat dikonfirmasi sebelum Rakor dimulai.
Pantauan media NET88 sejumlah Kepala Desa (Kades) diantaranya Kades Seletreng dan sejumlah Camat hadir dalam rapat penyaluran raskin tahap empat.
Tidak hanya itu, Kadis Sosial, Kadis Pertanian dan pihak Perum Bulog melaksanakan rapat bersama.
(Tim)
