SUMENEP, NET88.CO – Beberapa hari yang lalu saya berjumpa dengan kawan lama namanya Gus Nur. (Bukan Gus Nur itu ya) tp saya manggil dengan sebutan Kang. Nur. Atau Ki. Demang. Dia mantan aktifis, Mantan Kades pernah jadi pendukung fanatik Jokowi dan kemudian berbalik arah pengkritik berat jokowi.
Sepintas sekarang ada yang lain dengan kang. Demang Nur, Bukan dari penampilannya tapi style kritisnya macam ada yang berubah bawaannya mulai sedikit ke “pinggir” tak terlalu frontal bercorak lebih “Wise” dari beberapa bulan sebelumnya, apalagi saat pemilu lalu; Garang.
Entah….perubahan ini mungkin disebabkan oleh kekalahan jagoannya di pemilu kemarin (dia pendukung berat dan ihlas Capres 01). Atau karena faktor lain yg tak perlu dipublis. Tapi yg jelas komentar2 nya di WAG dn medsos lainnya rada-rada sofis dikit.
Tiba2 dia mengeluarkan sebotol minuman berwarna agak kuning krg lebih 35 ml. “ini minuman jamu penambah stamina yg loyo” jelasnya. Dia menjelaskan panjang lebar bahwa minumannya berkhasiat untuk kelakian dan sdh aman karena ada ijin edar dan seterusnya…….dst.
Penasara, saya bertanya selain untuk stamina untuk apalagi kang ?
“Biar NGACENG” sergahnya. Alamak……fikirku.
” ini sdh terbukti dan banyak yg tambah Ngacengnya” kilahnya seakan memastikan keampuhan ramuan Maduranya.
Sy tak begitu tertarik dengan teknik marketing “Ngaceng” nya k Demang Nur ini, cuma karena demi perkawanan saya coba minum seteguk dua teguk, entah ini nnti jadi nambah “ngaceng” atau tidak ga penting, toh… tanpa minum saja sdh harus selalu disertai “Wudhu’” untuk mengarahkan dan meredam ke”Ngacengan” ini.
Ki. Demang Nur bercerita tentang relasi “ngaceng” dengan syahwat birahi menurutnya birahi tanpa disertai fitalitas pisik yg prima maka dimungkinkan terjadi “Ejakulasi” dini. Begitupun kekuatan pisik tanpa disertai birahi dimungkinkan hanya terjadi “onani” alias …..(🤚🙏).
Kemudian karena k Demang Nur juga sdh malang melintang di dunia per aktifisan dan dunia politil Lokal maupun “interlokal” (😁) dia mencoba menghubungkan antara birahi Fisio-biologis dengan Syahwat politik.
Menurutnya banyak yang bersyahwat ingin berkuasa tapi tak punya modal akhirnya hanya akan terjadi “Ejakulasi dini” dalam gerakan penyaluran Syahwat politiknya. Apa saja modal itu agar Birahi politik bisa diakumulasi menjadi energi meraih kekuasaan agar tak terjadi ejakulasi dini ya….pertama dia harus punya tunggangan Partai Politik atau jika tidak ya…”Akuisisi” Parpol ataupun langsung beli “Paketan” parpol tinggal negosiasi Harga Per-Paket. Kedua ya harus punya modal Dana. Karema ini BBMnya dalam politik. Jika hanya punya Birahi dan nafsuh tinggi tapi tak punya dana ga ada Gizinya ya mungkin hanya bisa “Coli” saja akibatnya tenaga atau energi habis dan jadi nerakibat badan jadi Kurus kering kerontang keseringan Onani alias Coli.
Selanjutnya menurut K. Demang Nur jikapun Syahwat dan birahi membara, BBM dan Gizinya ada tidak cukup masih perlu survei dulu bagaimana elektabilitasnya. Artinya untuk menuntaskan alias menyalurkan birahi itu harus ditanya dulu ke konstiuennya ada ga yg mau ke dia jangan jangan gak ada yang mau yg endingnya hanya akan berakhir pada pase “Onani” politik lagi.
Orang yg birahinya memuncak ke ubun-ubun apalagi birahi ingin berkuasa tapi ga punya modal gak punya relasi kuasa dg partai pun ga ada yg mungkin mau memilihnya ya sama dengan orang yg birahinya jg sdh d ubun dia akan liar otaknya tumpul siapapun akan di gasak diserang ini secara biologis menurut K. Demang adalah alami sebagai bagian dari pelarian membuang energi birahinya agar tersalurkan yang pada akhirnya ya dia akan memimilih ONANI lagi sebagai pelampisan. Dan….
Sebelum K. Demang melanjutkan ceritanya saya stop dulu sy potong pembicaraanya karena tiba-tiba ada yang “Ngaceng” dan harus cepat pulang atau cari Lostman yang Shorttime……..
Penulis : Kiai Bohir