Simeulue, NET88.CO – Sejak dibangun pada tahun 2019 lalu, hingga kini Gedung Olahraga (GOR) Simeulue yang terletak di tengah kota Desa Sinabang, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue sampai dengan saat ini masih terbengkalai dan belum juga dapat difungsikan untuk kegiatan olahraga.
Seperti diketahui bangunan Gedung Olahraga (GOR) tersebut telah menyedot anggaran Rp13 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Menurut salah seorang warga di Kota Sinabang yang tak mau disebutkan nama nya mengaku sangat prihatin dengan kondisi bangunan GOR ini. Sebab, belum bisa difungsikan untuk kegiatan masyarakat, yang ingin melakukan aktivitas olahraga.
“Pembangunan GOR telah menghabiskan dana belasan miliar seharusnya bangunan ini sudah bisa digunakan untuk kegiatan olahraga oleh masyarakat,” Kata salah seorang masyarakat Kota Sinabang
Selain kondisi bangunan GOR yang belum dapat digunakan, di sekitar bangunan juga telah ditumbuhi semak belukar, sehingga menutupi akses jalan masuk ke dalam bangunan GOR .
Belum lagi kondisi bangunan yang tidak tersedia lampu penerangan (listrik), sehingga sangat rawan disalahgunakan remaja dan pemuda. Apalagi, minim pengawasan dari masyarakat setempat.
Sementara Penjabat (Pj) Sekdakab Simeulue,
Asludin, SE, M. Kes yang melihat langsung kondisi bangunan GOR yang turut di dampingi oleh beberapa awak media, Asludin menjelaskan penyebab belum difungsikan bangunan di tengah kota ini, karena waktu itu adanya pandemi Covid 19.
“Pada saat dilakukan pembangunan tahun 2019 lalu jelas dia, terjadi pemotongan anggaran dikarenakan adanya kegiatan refocussing pada tahun 2020 untuk penanganan Covid 19, Sehingga menyebabkan bangunan GOR tidak dapat diselesaikan dan menjadi terlantar hingga saat ini.” Jelas Asludin kepada wartawan pada Jum’at, (4/8/2023) Siang.
Kita (Pemkab) Simeulue juga telah berupaya mengusulkan kembali anggaran kepada kementerian pemuda dan olahraga serta yang membidangi olahraga agar pembangunan GOR di Simeulue dapat diselesaikan sehingga kedepan bisa difungsikan untuk menunjang kegiatan olahraga namun sampai dengan saat ini belum ada jawaban.” tutup Asludin**
